Sambut Hari Ibu, Kadin Indonesia dan Musiad Gelar Talkshow Perempuan Berdaya dan Berkarya

Sambut Hari Ibu, Kadin Indonesia dan Musiad Gelar Talkshow Perempuan Berdaya dan Berkarya

Dalam rangka menyambut Hari Ibu, Kadin Indonesia dan Musiad menggelar Talkshow Perempuan Berdaya dan Berkarya-Disway.id/Bianca Khairunnisa-

JAKARTA, DISWAY.ID - Dalam menyambut datangnya Hari Ibu 2025 pada tanggal 22 Desember nanti, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia beserta dengan organisasi pengusaha independen Turki Musiad (Müstakil Sanayici ve İşadamları Derneği) dengan bangga menghadirkan talk show pemberdayaan perempuan, yang bertajuk “perempuan Berdaya dan Berkarya Menuju Indonesia Emas 2045”, pada Rabu, 10 Desember 2025. 

Dalam rangkaian acara talk show yang digelar di Universitas Persada Indonesia Y.A.I, Jakarta Pusat tersebut, Kadin dan Musaid juga turut menggandeng Femina dan IWAPI sebagai mitra utama, dengan dukungan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia.

BACA JUGA:Asyik! KCIC Bagikan Promo Tiket Whoosh Perjalanan Bulan Desember, Cek Syarat dan Ketentuannya

BACA JUGA:Dompet Dhuafa Distribusi Lampu Solar Panel, Alternatif Penerangan di Kala Darurat

“Ini merupakan event untuk memperingati Hari Ibu ke 90 tahun, yang mempunyai tema perempuan berdaya, perempuan berkarya menuju Indonesia Emas 2045. Kita berjuang bagaimana perempuan ini bisa menjadi perempuan pengusaha,” tutur Ketua Umum DPP Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (Iwapi), Nita Yudi, kepada Disway dan awak media lainnya.

Bukan tanpa alasan. Menurut Nita sendiri, jumlah pengusaha perempuan di Indonesia saat ini masih terbilang sedikit, yaitu sekitar 44,4 juta. Selain itu, dirinya menambahkan, masih banyak tantangan yang dihadapi oleh para pengusaha perempuan di Indonesi, contohnya dari segi digitalisasi dan pembiayaan.

“Untuk itu harus dibangkitkan, karena kalau perempuan lebih banyak menjadi pengusaha, tentunya perbankan itu nilainya bisa lebih tinggi lagi. Dan ini bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih cepat lagi,” tutur Nita.

Ditemui dalam kesempatan yang sama, Deputi Bidang Kesetaraan Gender Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Amurwani Dwi Lestariningsih, juga turut memberikan sentimen yang serupa. 

BACA JUGA:Gedung DPR hingga Kedubes Cina Dikepung Demo Hari Ini, 6 Ribu Polisi Bersiaga

Menurutnya selain permodalan, hal lain yang menghambat pertumbuhan pengusaha perempuan di Indonesia adalah pikiran-pikiran dari perempuan sendiri.

“Bahwa dia berpikir bahwa perempuan harus bekerja di rumah, dan sebenarnya dia sudah bekerja, tetapi dia seringkali tidak pernah mendefinisikan dirinya itu sebagai bekerja. Nah ini yang mesti juga harus dirubah pikiran itu,” tegas Amurwani.

BACA JUGA:'Maaf Ya Mah', Jeritan dan Pesan Terakhir Nazaellya Korban Kebakaran Gedung Terra Drone Kemayoran

Untuk mendukung komitmen ini sendiri, Amurwani mengungkapkan bahwa pihak Kementerian sendiri juga memiliki rencana untuk menerapkan dukungan kepada para pengusaha perempuan lewat dorongan inklusivitas ekonomi dan inklusivitas keuangan. 

“Ini tentang bagaimana perempuan itu bisa mendapatkan akses lebih mudah di perbankan tadi. Jadi kebijakan-kebijakan itu yang lebih kita arahkan untuk pemerintah ya, agar kebijakan lebih bisa diakses, lebih terbuka, lebih inklusif untuk para perempuan,” tutup Amurwani.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads