Ratusan Siswa SMP di Buleleng Bali Belum Bisa Baca, Ini yang Dilakukan Mendikdasmen Abdul Mu'ti

Kamis 24-04-2025,23:43 WIB
Reporter : Annisa Amalia Zahro
Editor : M. Ichsan

JAKARTA, DISWAY.ID-- Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti menanggapi banyaknya siswa SMP di Buleleng, Bali yang belum bisa membaca.

Mu'ti mengaku telah berkoordinasi dengan unit pelaksana teknis (UPT) dinas pendidikan setempat untuk mendalami hal ini.

BACA JUGA:Mendikdasmen Abdul Mu'ti Kaji Ulang Pengembalian Penjurusan SMA

BACA JUGA:Ini Alasan Mendikdasmen Abdul Mu'ti Kembalikan Sistem Penjurusan di SMA

Diketahui, terdapat sekitar 400 murid SMP di daerah tersebut yang belum bisa membaca atau kemampuan membacanya sangat rendah memiliki latar belakang yang berbeda-beda.

"Satu yang kami temukan, sebagian anak itu mengalami disleksia. Yang kedua, juga memang mereka adalah anak-anak yang berkebutuhan khusus. Yang ketiga, mereka adalah yang berasal dari keluarga yang tidak baik-baik saja, begitu," papar Mu'ti kepada awak media di Kantor KPK, Jakarta, 24 April 2025.

BACA JUGA:Mendikdasmen Abdul Mu'ti Sebut Kurikulum Sekolah Rakyat Multi Entry-Multi Exit, Apa Itu?

BACA JUGA:Mudik Asyik Baca Buku: Mendikdasmen Bagikan 20 Ribu Buku untuk Pemudik

Tak hanya itu, rupanya para siswa tersebut juga ada yang kekurangan motivasi untuk meningkatkan kemampuan literasi.

"Sebagian mereka adalah murid-murid yang memang dalam masa pandemi Covid-19 itu tidak mendapatkan layanan pendidikan yang sebaik-baiknya," terangnya.

"Mereka ini, kan, SMP sehingga ketika masa Covid-19 tahun 2020, 2019, dan seterusnya itu mereka memang tidak bisa belajar karena berbagai hal," lanjutnya.

Lebih lanjut, ia memastikan telah melakukan sejumlah langkah untuk memperbaiki kondisi tersebut.

BACA JUGA:Jamin Keamanan Guru di Papua, Mendikdasmen Siapkan Program TNI Mendidik

BACA JUGA:Kemendikdasmen Bakal Upgrade SMK Unggul, 4 Tahun Belajar Lanjut Kerja di Luar Negeri

"Pertama, mereka yang memiliki kemampuan yang rendah itu mendapatkan layanan pendidikan khusus. Jadi mereka diberikan semacam remedial atau layanan pendidikan tambahan agar mereka dapat membaca," cetusnya.

Kategori :