Ini Alasan Mendikdasmen Abdul Mu'ti Kembalikan Sistem Penjurusan di SMA
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti mengungkapkan bahwa sistem penjurusan di jenjang SMA, yakni IPA, IPS, dan Bahasa direncanakan diadakan lagi-Istimewa-
JAKARTA, DISWAY.ID -- Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti mengungkapkan bahwa sistem penjurusan di jenjang SMA, yakni IPA, IPS, dan Bahasa direncanakan diadakan lagi.
Sebelumnya sistem penjurusan di SMA pada era Menteri Nadiem Anwar Makarim dihapuskan.
"Ke depan, jurusan akan kita hidupkan lagi. Jadi nanti akan ada jurusan lagi: IPA, IPS, dan Bahasa," kata Mu'ti kepada awak media di Jakarta, dikutip 14 April 2025.
BACA JUGA:Tanggal Berapa Saldo Dana PKH Tahap II Cair? Pastikan Nama Kamu Ada di DTSEN
Dikembalikannya sistem penjurusan ini berkaitan dengan diadakannya Tes Kemampuan Akademik (TKA), yang mulai dilaksanakan untuk jenjang SMA pada November 2025 mendatang.
Adapun nilai yang diperoleh dari tes ini memang terstandar dan dibuat dengan pertimbangan yang valid dan reliable.
"Dan yang berbeda dengan sebelumnya tes kemampuan akademik itu berbasis mata pelajaran. Kalau sebelumnya kan hanya seperti orang ikut TPA itu, tes potensi akademik itu kemampuan verbal, kemampuan kuantitatif, dsb. Yang itu tidak berbasis mata pelajaran," paparnya.
"TKA itu nanti berbasis mata pelajaran, sehingga itu akan membantu para pihak terutama untuk murid yang melanjutkan ke perguruan tinggi itu dia kemampuannya seperti apa, karena tesnya berbasis mata pelajaran," tambahnya.
Demikian itu, teknis pelaksanaan TKA ini dilakukan dengan siswa mengikuti tes untuk mata pelajaran wajib Bahasa Indonesia dan Matematika.
BACA JUGA:Demokrat Tanggapi Isu 'Matahari Kembar': Herzaky Tegaskan Prabowo Rangkul Semua Tokoh Bangsa
BACA JUGA:Gokil! Kejagung Sita Moge Mewah dan Sepeda Sultan dalam Kasus Suap Korupsi CPO
"Untuk mereka yang ambil IPA itu nanti dia boleh memilih tambahannya antara Fisika, Kimia, atau Biologi. Untuk yang IPS juga begitu, dia boleh ada tambahan apakah itu Ekonomi, apakah itu Sejarah, atau ilmu-ilmu lain yang ada dalam rumpun ilmu-ilmu sosial," paparnya.
Penilaian kemampuan ini nantinya menjadi landasan bagi siswa untuk melanjutkan pendidikan dan memilih jurusan di perguruan tinggi tertentu yang membutuhkan pengukuran kemampuan akademik individu.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:
