JAKARTA, DISWAY.ID-- Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, meluncurkan program pendidikan karakter melalui pelatihan di barak militer bagi siswa bermasalah.
Langkah ini diambil sebagai respons terhadap meningkatnya kasus kenakalan remaja yang tidak dapat diselesaikan secara efektif oleh sekolah maupun orang tua.
BACA JUGA:Efektifkah Kirim Anak ke Barak Militer untuk Latih Kedisiplinan? Ini Penjelasan Kemenkes
BACA JUGA:Mau Desain Interior Lebih Estetik? Intip Inovasi Futuristik Terbaru di ARCH:ID 2025!
Program ini bertujuan untuk membina siswa yang terlibat dalam perilaku menyimpang seperti kecanduan game, konsumsi minuman keras, dan keterlibatan dalam geng motor.
"Nah, problem itu ternyata tidak bisa diselesaikan di internal sekolah melalui pendekatan bimbingan konseling dan problem itu juga tidak bisa diselesaikan di internal keluarga oleh ayah dan ibunya," ujar Dedi Mulyadi ditemui di Kementerian HAM, Kamis 8 Mei 2025.
BACA JUGA:Anak Nakal Dikirim di Barak Militer, Menteri HAM Pigai: Kalau Bagus Kami Usul Diterapkan Nasional
"Nah, karena problem ini tidak bisa diselesaikan di sekolah dan di keluarga serta tidak semua problem itu bisa ditangani lewat peradilan anak, maka harus ada upaya jangka pendek yang bisa dilakukan," tambahnya.
Pelatihan di barak militer ini berlangsung selama 28 hari dan melibatkan kerja sama dengan TNI dan Polri.
Peserta program dipilih berdasarkan kesepakatan antara sekolah dan orang tua, dengan prioritas pada siswa yang sulit dibina atau terindikasi terlibat dalam pergaulan bebas ataupun tindakan kriminal.
BACA JUGA:Selebrasi Persib Juara Liga 1 2024/2025, Farhan: Tetap Jaga Suasana Kondusif!
Dedi Mulyadi berharap bahwa melalui pendidikan berkarakter ini, siswa dapat mengubah perilaku mereka menjadi lebih disiplin dan bertanggung jawab.
"Melalui pola pendidikan disiplin siswa dalam kaedah bahasa saya adalah pendidikan pilihan negara. Dengan penguatan pendidikan berkarakter, maka, kami menggandeng Lembaga TNI," tutur Dedi.