Efektifkah Kirim Anak ke Barak Militer untuk Latih Kedisiplinan? Ini Penjelasan Kemenkes

39 siswa Purwakarta dibina di barak militer usai terlibat kenakalan.--Tribun
JAKARTA, DISWAY.ID-- Efektivitas pelatihan militer untuk pendidikan karakter dan kedisiplinan masih menjadi tanda tanya di masyarakat.
Hal ini berkaitan dengan program Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi yang mengirimkan siswa bermasalah ke barak militer agar mereka mentas melakukan kenakalan remaja.
BACA JUGA:Tiru KDM, Pemkab Tangerang Berencana Kirim Siswa Bermasalah ke Barak TNI-Polri
Kenakalan remaja sendiri, Direktur Pelayanan Kesehatan Kelompok Rentan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Imran Pambudi menjelaskan, masalah remaja di Indonesia merupakan cerminan dari tantangan zaman, mulai dari dampak digitalisasi, perubahan nilai sosial, hingga tekanan ekonomi dan akademis.
Menurut survei I-NAMHS, dilaporkan sekitar 15,5 juta remaja Indonesia mengalami setidaknya satu masalah kesehatan mental.
BACA JUGA:Anak Nakal Dikirim di Barak Militer, Menteri HAM Pigai: Kalau Bagus Kami Usul Diterapkan Nasional
Selain itu, sekitar 34,9% remaja (usia 10–17 tahun) menghadapi gangguan seperti depresi, kecemasan, stres pasca-trauma, masalah perilaku, hingga gangguan perhatian dan hiperaktivitas (ADHD).
Data ini mengindikasikan adanya tekanan emosional yang cukup besar di kalangan remaja.
Imran mendefinisikan beberapa bentuk kenakalan yang paling umum dari berbagai informasi
BACA JUGA:Pramono Ogah Tiru KDM Kirim Pelaku Tawuran ke Barak TNI: Jakarta Punya Kebijakan Sendiri
Dan berita belakangan ini, mulai dari tawuran antarpelajar, bolos sekolah, penyalahgunaan narkoba dan alkohol, serta bullying atau perundungan.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: