Construction Indonesia 2025 Usung Building Materials and Technology, Dukung Penguatan Transformasi Konstruksi Berkelanjutan Tanah Air

Rabu 28-05-2025,16:16 WIB
Reporter : Reza Permana
Editor : Reza Permana

Ajang ini mendorong eksplorasi teknologi mutakhir serta praktik berkelanjutan dalam merancang, membangun, dan mengelola infrastruktur dan bangunan.

Fokus pada Building materials dan technology juga membuka peluang kolaborasi lintas sektor, mempertemukan para pelaku industri untuk bertukar wawasan dan memperluas jaringan guna mengoptimalkan pembangunan masa kini.

Country Manager Pamerindo Indonesia Lia Indriasari, menyampaikan bahwa dalam perhelatannya yang ke-25, Construction Indonesia 2025 mengusung “Construction Structure, Building Technology, Engineering Procurement, and Equipment” sebagai bentuk komitmen untuk menghadirkan solusi dan teknologi terkini di industri konstruksi.

Hal tersebut mencakup berbagai aspek, mulai dari desain, struktur bangunan, teknologi konstruksi, hingga pengadaan peralatan dan bahan bangunan yang relevan dengan kebutuhan proyek konstruksi saat ini.

BACA JUGA:Perempuan Berpostur Kecil Putih Mencuat Pasca Kejagung Geledah 2 Apartemen Staf Khusus Nadiem Makarim, IAW: Perannya Besar

BACA JUGA:Prabowo Anggap Kunjungan Macron ke Indonesia Bukti Kedekatan dan Punya Makna Khusus

“Dengan mengangkat fokus yang relevan dengan dinamika industri saat ini, Construction Indonesia 2025 menjadi panggung utama bagi para pelaku industri untuk mengeksplorasi tren dan inovasi terkini, menjalin kemitraan strategis, dan merumuskan langkah-langkah efektif menuju praktik konstruksi yang lebih berkelanjutan,” ujarnya.

Sebagaimana diketahui, industri konstruksi saat ini tengah mengalami pergeseran, di mana metode tradisional mulai berdampingan dengan pendekatan baru.

Inovasi bahan bangunan, teknologi cerdas, konstruksi modular, dan desain hemat energi kini berperan dalam membentuk lanskap urban modern.

Perubahan global yang terjadi saat ini sendiri tidak hanya berdampak pada sektor konstruksi dunia, tetapi juga semakin terasa di Indonesia.

Berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS) 2025, jumlah penduduk Indonesia tercatat mencapai 284,44 juta jiwa. Dengan populasi sebesar itu, kebutuhan akan infrastruktur dan hunian semakin meningkat, menciptakan peluang bagi industri konstruksi untuk terus berkembang.

BACA JUGA:Jamu Temulawak Kini Tak Pahit Lagi, Jurus Bunda agar Anak Nafsu Makan

BACA JUGA:Perluas Lahan TPA Sumur Batu 10 Hektar Setiap Tahun, Pemkot Bekasi: Cara Konvensional Butuh Lahan Luas

Di tengah ketidakpastian global, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini pun diproyeksikan tetap stabil di level 4,9%.

Meskipun terdapat gejolak eksternal, proyeksi pertumbuhan ini menjadi indikasi bahwa sektor konstruksi tetap memiliki ruang untuk bertumbuh dan beradaptasi.

Selain itu, pemerintah juga mencanangkan Program 3 Juta Rumah, sebuah inisiatif untuk membangun 3 juta unit rumah per tahun guna memenuhi kebutuhan perumahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

Kategori :