Ketika mendapatkan momentum dalam menguasai bola, dengan mudahnya direbut pemain-pemain Jepang yang sangat disiplin.
Selain bereksperimen pemain, pelatih Patrick Kluivert harusnya berani mencoba taktik baru yang lebih menyerang.
Stefano Lilipaly Bangkitkan Mental Penggawa Garuda
Stefano Lilipaly Bangkitkan Mental Penggawa Garuda Usai Kalah dari Jepang.--instagram @stefanolilipaly
Hasil mengecewakan di laga terakhir penyisihan grup C kualifikasi Piala Dunia 2026 menyisakan luka mendalam bagi para penggawa skuad Garuda.
Hal itu tergambar dari raut wajah mereka saat hendak meninggalkan stadion.
Meski tak lagi mempengaruhi hasil kelolosan timnas Indonesia ke putaran keempat kualifikasi Piala Dunia 2026, hasil ini tak pelak membuat para pemain terpukul.
Yance Sayuri bahkan terlihat menangis di lapangan sesaat setelah peluit akhir dibunyikan. Dia juga tampak menunjukkan wajah datar saat berjalan terpincang menuju ke bus seusai laga.
Wajah Sayu juga terlihat dari sejumlah pemain lain saat menuju bus setelah dari ruang ganti pemain.
Menggambarkan bahwa eksperimen wajah para pemain timnas Indonesia tampak lesu.
Kapten Jay Idzes jadi pemain terakhir yang masuk ke dalam bus. Di dalam bus terlihat dari luar jika para penggawai Garuda juga tampak memilih untuk berdiam sedikit bercakap, menunduk atau menyibukkan diri dengan gawai mereka.
Seakan membangkitkan mental rekan-rekannya, Lilipaly turut mengobar semangat di hadapan media.
Lilipaly menilai bahwa Jepang memang bermain sangat baik dari segala hal, baik secara koordinasi tim, skema, permainan, maupun fisik.
Hal-hal ini tak bisa diimbangi pemain timnas Indonesia, meski mereka sudah berupaya keras.
Namun demikian, Lilipaly mengungkapkan satu-satunya hal baik yang dia rasakan pada laga tersebut adalah kepastian timnas Indonesia lolos ke putaran keempat kualifikasi Piala Dunia 2026.
Secara singkat, pemain gelandang tersebut menyatakan skuad Garuda akan datang dengan semangat baru dan berupaya memperbaiki performa mereka.