Biang Kekalahan Timnas Indonesia atas Jepang
1. Minim Determinasi
Timnas Indonesia menggunakan formasi 5-4-1 dengan menumpuk banyak pemain di barisan pertahanan.
Hanya mengandalkan Ole Romeny di lini depan membuat tim Garuda memilih banyak menunggu dan melancarkan serangan balik.
Sementara Jepang dengan skala keunggulan individu pemain dan penguasaan bola dengan mudah mengembangkan permainan.
Daichi Kamada dan Takefusa Kubo leluasa memporak-porandakan pertahanan Indonesia.
Jay Idzes, Mees Hilgers, dan Justin Hubner yang menjadi poros tiga back sentral tak bisa berbuat banyak. Determinasi dari para pemain belakang dan tengah timnas Indonesia terlihat minim.
2. Ajang Eksperimen Patrick Kluivert
Pelatih Patrick Kluivert memanfaatkan laga melawan Jepang sebagai ajang eksperimen sebagaimana terbukti dari rotasi yang dilakukan.
Hanya enam pemain yang menjadi starter saat menghadapi Cina kembali diturunkan.
Mereka adalah Emil Laudero, Jay Idzes, Justin Hubner, Thom Haye, Joey Pelopessy, dan Ole Romeny yang tampil sejak menit pertama.
Bahkan, Kluivert memberi kesempatan kepada Dean James, Mees Hilgers, Yance Sayuri, Kevin Diks, dan Beckham Putra turun sebagai starter.
Padahal masih ada sosok Marselino dan Ricky Kambuaya yang layak menjadi starter.
3. Terlalu Bermain Bertahan
Kendati Jepang yang banyak memainkan pemain pelapis, nyatanya mereka tak henti-hentinya menyerang pertahanan skuad Garuda.
Bahkan Jepang unggul tiga gol di paruh pertama. Belum lagi dengan gol-gol berikutnya di paruh kedua.
Para penggawa Garuda lebih banyak bertahan saat dikurung kubo dan kawan-kawan.