JAKARTA, DISWAY.ID-- Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memberikan sinyal positif terhadap keputusan Kementerian Perdagangan (Kemendag) untuk menolak Bea Masuk Anti-Dumping (BMAD) atas impor benang filamen sintetis dari Tiongkok.
Langkah ini dinilai tepat demi menjaga stabilitas dan kelangsungan industri tekstil nasional, terutama di sektor hilir dan menengah yang masih sangat mengandalkan bahan baku impor. Juru Bicara Kemenperin, Febri Hendri Antoni Arief, menegaskan bahwa penolakan BMAD ini merupakan langkah strategis yang vital. BACA JUGA:Bantuan Pangan Beras Siap Disalurkan Awal Juli 2025, Bapanas Paparkan Mekanismenya "BMAD yang ditolak Kemendag sudah sesuai. Ini penting untuk menjaga kelangsungan produksi industri hilir," ujarnya kepada media di Jakarta. Ia menambahkan, pembangunan ekosistem industri tekstil nasional adalah proses yang tidak bisa instan. Selama sektor hilir masih bergantung pada bahan baku impor, kebijakan yang mendukung kelangsungan produksi harus menjadi prioritas utama pemerintah. Pro dan Kontra di Balik Keputusan Penting Ini Meski demikian, keputusan penolakan BMAD ini tak lepas dari kritik. Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filamen Indonesia (APSyFI) menyuarakan kekhawatiran serius. Sekjen APSyFI, Farhan Aqil Syauqi, berpendapat bahwa keputusan Menteri Perdagangan Budi Santoso ini berpotensi menghambat investasi di sektor hulu. Ia bahkan menyebutkan adanya sejumlah perusahaan yang mempertimbangkan untuk membatalkan rencana investasi mereka akibat penolakan rekomendasi dari Komite Anti Dumping Indonesia (KADI). BACA JUGA:Kejagung Buka Peluang Periksa Kembali Nadiem Makarim di Kasus Korupsi Pengadaan Laptop Keseimbangan Rantai Pasok Industri Tekstil Nasional Jadi Kunci Meskipun menuai pro dan kontra, pemerintah tetap meyakini bahwa keputusan ini krusial untuk menjaga keseimbangan seluruh rantai pasok dalam industri tekstil nasional. Tujuannya adalah memastikan kelancaran produksi dan keberlanjutan bisnis bagi seluruh pelaku industri, dari hulu hingga hilir.Kemenperin Dukung Penolakan BMAD Benang Impor, Industri Tekstil Tanah Air Tetap Prioritas
Jumat 27-06-2025,08:10 WIB
Reporter : Bianca Khairunnisa
Editor : Khomsurijal W
Tags : #sektor hulu
#rantai pasok
#kementerian perindustrian
#juru bicara kemenperin
#investasi
#industri tekstil
#febri hendri antoni arief
Kategori :
Terkait
Jumat 10-10-2025,13:30 WIB
Nilainya Tembus Rp2.400 Triliun, Mentan Genjot Hilirisasi Kelapa: Bisa Naik 100 Kali Lipat
Jumat 12-09-2025,11:40 WIB
Target Pertumbuhan 8 Persen, Menkop Ferry: Koperasi Jadi Pilar Ekonomi Rakyat
Sabtu 26-07-2025,21:54 WIB
Danantara Jajaki Kerja Sama Mineral Kritis dengan AS, Perkuat Posisi Indonesia di Rantai Pasok Global
Jumat 27-06-2025,08:10 WIB
Kemenperin Dukung Penolakan BMAD Benang Impor, Industri Tekstil Tanah Air Tetap Prioritas
Terpopuler
Kamis 11-12-2025,04:00 WIB
Ujung Zulfa
Rabu 10-12-2025,07:15 WIB
Profil Michael Wishnu Wardana Bos Terra Drone Indonesia yang Gedung Kantornya Terbakar di Kemayoran
Rabu 10-12-2025,08:50 WIB
Legenda MU Akui Khawatir dengan Matheus Cunha, Sebut Etos Kerjanya Mirip Park Ji-sung
Rabu 10-12-2025,14:17 WIB
Ole Romeny dan Joey Pelupessy Bakal ke Persib pada Januari 2026? Bung Harpa Buka Suara
Terkini
Kamis 11-12-2025,06:57 WIB
Asap Berbau Aneh dan Sangat Nyengat, Picu Tewasnya 22 Orang Kebakaran Gedung Terra Drone di Kemayoran
Kamis 11-12-2025,06:50 WIB
Presiden Putin Tawarkan Kerja Sama Strategis kepada Prabowo: Pertahanan hingga Pertanian
Kamis 11-12-2025,06:36 WIB
Gerak Cepat Pertamina Pasok LPG ke Daerah Bener Meriah Pakai Metode Sling Load
Kamis 11-12-2025,06:30 WIB