Kemenhub Dikecam Adian Napitupulu Gara-Gara Ucapan soal Aplikator Ojol

Senin 30-06-2025,20:34 WIB
Reporter : M. Ichsan
Editor : M. Ichsan

JAKARTA, DISWAY.ID-- Anggota Komisi V DPR RI Adian Napitupulu melontarkan kritik tajam terhadap pernyataan Kementerian Perhubungan, khususnya Dirjen Perhubungan Darat, dalam rapat kerja bersama Komisi V DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Senin 30 Juni 2025. 

Kritik ini terkait klaim bahwa perusahaan aplikator transportasi daring disebut sebagai pencipta lapangan pekerjaan.

BACA JUGA:Tanggapi Pernyataan Pratikno, Adian Napitupulu: Masalah Banjir Jakarta Tak Perlu Dikhawatirkan Jadi Isu Politik

BACA JUGA:Adian Napitupulu Minta Masalah Banjir Ditangani Bersama 3 Kepala Daerah

Adian dengan tegas meminta pernyataan tersebut diralat. Ia menilai bahwa pernyataan tersebut keliru dan menyesatkan, bahkan menyebutnya sebagai bentuk manipulasi informasi publik.

"Saya ingin mempertajam pernyataan dari Pak Dirjen Hubungan Darat untuk meralat pernyataannya karena aplikator tidak menciptakan lapangan pekerjaan. Jangan kemudian kerbau punya susu, sapi punya nama," tegas Adian dalam rapat.

Ia menekankan bahwa keberadaan ojek di Indonesia sudah ada sejak lama, jauh sebelum hadirnya platform aplikasi transportasi online. 

BACA JUGA:Adian Napitupulu: Sebelum Ada Putusan MK Kotak Kosong Diprediksi Terjadi di 140-150 Kabupaten-Kota

BACA JUGA:Adian Napitupulu Singgung Pemberian Pangkat Jenderal ke Prabowo: Upaya Jokowi Menanamkan Investasi Politik!

Menurutnya, menyebut aplikator sebagai pencipta lapangan kerja sama saja dengan menciptakan narasi palsu.

"Ojek itu sudah ada dari tahun 60-70an, buka saja sejarah ojek. Jadi ojek tidak tiba-tiba lahir karena adanya aplikator. Maaf Pak Wamenhub, maaf Pak Dirjen, pernyataan Bapak sesat, manipulatif dan membuat orang salah sangka, seolah-olah aplikator itu pahlawan. Padahal dia itu pebisnis."

Adian juga menyebut bahwa menyematkan gelar "pembuka lapangan kerja" kepada aplikator adalah bentuk kepahlawanan palsu. 

BACA JUGA:Adian Napitupulu dan Hasto PDIP Mau Dilaporkan ke Bareskrim Terkait Pencemaran Nama Baik Jokowi

BACA JUGA:Terungkap! Adian Napitupulu Bongkar Akar Perselisihan Antara Jokowi dengan PDIP: Ada Permintaan yang Tak Direstui?

Ia mencontohkan kondisi di Jakarta yang memiliki lebih dari 31.800 Rukun Tetangga (RT), dan jika dalam satu RT saja terdapat satu pengojek, maka jumlah ojek yang sudah eksis secara alami mencapai lebih dari 310 ribu orang.

Kategori :