Mafia Beras Masih Gentayangan, Pakar Endus Kejomplangan Stok dan Harga!

Jumat 04-07-2025,17:53 WIB
Reporter : Rafi Adhi Pratama
Editor : Fandi Permana

JAKARTA, DISWAY.ID - Kementerian Pertanian (Kementan) mengungkap adanya dugaan temuan mafia beras.

Hal itu diduga dilakukan 212 produsen beras dan telah dipanggil untuk diperiksa.

BACA JUGA:Capaian Pertanian Indonesia 2025: Produksi Beras Tertinggi di ASEAN, Serapan Bulog Tembus 2,6 Juta Ton

BACA JUGA:Pemerintah Masih Kaji Putusan MK Soal Pemisahan Pemilu, Tito: Jangan Berasumsi Dulu

Kemudian Pakar Pertanian, Suardi Bakri mengatakan hal itu diduga terungkap usai ada temuan terkait stok dan harga pangan di lapangan.

"Jadi memang kan terjadi anomali sekarang yah, keliatan bahwa sementara pemerintah telah mengumumkan stok pangan melimpah ya kita sudah mencapai hampir empat juta ton tapi kelihatannya harga-harga pangan menigkat," katanya saat dikonfirmasi disway.id, Jumat 4 Juli 2025.

Kementan Investigasi Mafia Beras 

Suardi juga mengapresiasi Kementan yang akhirnya melakukan investigasi usai adanya informasi tersebut.

"Kemudian Kementerian Pertanian dalam hal ini Menteri Pertanian semacam investigasi kenapa harga-harga melonjak padahal apa suplainya banyak, sementara kalau kita tahu hukum ekonomi kan kalau suplai banyak pastinya harganya rendah tapi sekarang ini ada beberapa lokasi atau tempat harga-harga itu melampaui harga eceran tertinggi yang ditetapkan pemerintah jadi saya kira cukup bagus, cukup positif bahwa Kementerian Pertanian sangat peduli dengan kondisi ini," ujarnya.

"Pasti ada penyebabnya kan kenapa bisa stoknya banyak, melimpah yang sudah diumumkan dan dipublikasikan, sementara harga menanjak naik, jadi saya kira itu sebuah prestasi upaya-upaya untuk melakukan stabilisasi harga supaya tidak ada permainan-permainan terutama di rantai pasok atau pemasaran itu," lanjutnya.

BACA JUGA:Bantuan Beras Digelontorkan Juli 2025, Bapanas Siap Kawal Ketat: Jangan Sampai Bocor!

Pihaknya berharap adanya temuan itu bisa membuat para pedagang yang ada tidak berani melakukan hal tersebut.

"Kita berharap dengan temuan yang disampaikan oleh Menteri Pertanian dengan ada beberapa semacam pedagang-pedagang yang mungkin nakal bukan spekulasi menaikan harga diantisipasi," ucapnya.

Monitoring Satgas Pangan Polri

Pihaknya kemudian menyinggung soal Satgas Pangan Polri. Dimana, dirinya menilai seharusnya tim itu lebih sering memonitoring harga di pasar.

"Harusnya seperti itu, harusnya koordinasinya harus ditingkatkan karena satgasnya sudah terbentuk, satgas pangan," paparnya.

"Jadi satgas pangan ini harus melakukan setiap saat ya secara rutin melakukan pemantauan di pasar. Kalau ada hal-hal yang dianggap aneh, ini kan salah satu aneh ya karena stok kita banyak tapi harga justru tinggi, berarti kan ada anomali atau masalah disana, nah satgas pangan ini harusnya mencari informasi penyebabnya apa, apakah memang stok yang ada itu tidak dioperasikan, tidak dilakukan operasi pasar atau justru stoknya itu tertampung di beberapa pedagang atau di beberapa oknum-oknum yang memang nakal," tambahnya.

Kategori :