"Bahasa kami nggak mau Rusun. istilah tinggal di manapun monggo begitu," kata Siti.
BACA JUGA:Bacaan Doa agar Banjir Cepat Surut dan Terhindar dari Segala Musibah, Muslim Wajib Tahu!
Senada dengan Siti, warga lainnya Surian (48) juga mengaku sudah bosan dengan banjir.
Dia memilih beratahan di rumahnya karena ogah jika harus direlokasi ke Rusun.
Surian lebih memilih menunggu uang ganti untung pembebasan lahan normalisasi Kali Ciliwung agar bisa pindah ke lokasi yang dia inginkan.
"Kami mau ganti untung supaya bisa tinggal di tempat yang kami mau," ujarnya.
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menyampaikan dirinya sudah menandatangi 4 dari 14 penetapan lokasi (Penlok) pembebasan lahan normalisasi Kali Ciliwung.
BACA JUGA:Siaga Banjir: Hujan Deras Diprediksi Guyur Jabodetabek Selama Sepekan
Salah satu dari 4 yang dia tandatangani ialah wilayah bantaran Kali Ciliwung di Kelurahan Rawajati.
"Saya sudah menandatangani penlok di tempat ini (Kelurahan Rawajati) yang harusnya memang tidak layak dihuni. Karena ini memang normalisasi ciliwung segera kita lakukan dari 14 penlok, 4 saya sudah tandatangani," kata Pramono di Kelurahan Rawajati, Pancoran, Jakarta Selatan pada Selasa, 8 Juli 2025.
Pramono menegaskan, pembebasan lahan akan dilakukan dalam waktu dekat agar proyek Normalisasi Kali Ciliwung bisa segera dikerjakan.
"Tim ATR/BPN (Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional) bersama-sama nanti dengan pemerintah DKI segera melakukan pembebasan lahan dan sebagainya," pungkas Mas Pram sapaan akrabnya.