JAKARTA, DISWAY.ID - Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul mengatakan pihaknya akan mencoret penerima bansos apabila terbukti digunakan untuk judi online (judol).
"Kalau memang terbukti bahwa mereka benar-benar itu Judol, dan sengaja bansos itu digunakan untuk keperluan judol, maka kami akan coret, dan kami alihkan kepada mereka yang lebih berhak," kata pria Gus Ipul di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 10 Juli 2025.
Gus Ipul mengatakan, pihaknya masih akan terus mendalami terkait adanya temuan tersebut.
"Ya kami akan dalami, kita akan lihat apakah benar-benar dimanfaatkan judol oleh penerima manfaat dan pihak lain, itu kita akan dalami," jelas dia.
BACA JUGA:Gus Ipul Wanti-Wanti Jangan Ada Bullying dan Kekerasan di Sekolah Rakyat, Persiapkan Kurikulum
Gus Ipul mengatakan informasi tersebut cukup mengejutkan pihaknya. Dia mengatakan peristiwa itu akan menjadi evaluasi untuk Kemensos.
"Jadi ini cukup mengejutkan dan ini menjadi bahan kami untuk evaluasi pada penyaluran triwulan ketiga nanti," ujarnya.
BACA JUGA:Gus Ipul: Sekolah Rakyat Harus Bebas dari Bullying, Kekerasan, dan Intoleransi
Sebelumnya, Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Ivan Yustiavandana membenarkan bahwa ada ratusan ribu rekening penerima bansos terindikasi digunakan untuk aktivitas judi online.
"Ya kita masih, baru satu bank ya, baru satu bank. Jadi kita cocokin NIK-nya, ternyata memang ada NIK yang penerima Bansos yang juga menjadi pemain judo, ya itu 500 ribu sekian," kata Ivan saat ditemui di Kompleks Parlemen, Kamis, 10 Juli 2025.
Bukan hanya judol, Ivan menyebut terdapat rekening yang turut terindikasi korupsi dan pendanaan terorisme.
"Tapi ternyata ada juga NIK-nya yang terkait dengan tindakan pidana korupsi, bahkan ada yang pendanaan terorisme ada," ungkapnya.
BACA JUGA:Retret Tahap II, Gus Ipul Disuguhi Kisah Haru Kepala Sekolah Rakyat
Bahkan, kata Ivan, jumlah rekening yang digunakan untuk pendanaan terorisme itu mencapai lebih dari 100 orang.
"Lebih dari 100 orang itu NIK-nya teridentifikasi terlibat mengenai kegiatan pendanaan terorisme," jelas dia.