WASHINGTON, DISWAY.ID - Pakistan meminta Dana Moneter Internasional (IMF) dengan pola memperpanjang program pinjamannya selama satu tahun.
Cara ini untuk meningkatkan pendanaan sebesar US$6 miliar (S$8 miliar) untuk meringankan kesulitan pembiayaan bagi negara Asia selatan itu yang kini dilanda krisis.
Menteri Keuangan Pakistan Miftah Ismail mengatakan permintaan itu telah disampaikan di Washington untuk dimulainya kembali program pinjaman.
BACA JUGA:Rusia Sudah Menguasai Separo Daratan Ukraina
”IMF sudah setuju untuk memperpanjang program tersebut. Tetapi rincia kesepakatannya akan dibahas di Washington dalam waktu dekat,” terangnya dikutip Disway.id dari Reuters Selasa 26 April 2022.
IMF sendiri sebenarnya telagh menangguhkan pinjamannya ke Pakistan setelah kekacauan politik yang menyebabkan penggulingan Imran Khan.
Bantuan dari pemberi pinjaman akan sangat penting untuk meningkatkan keuangan negara, setelah cadangan devisa turun.
BACA JUGA:Ganjar Pranowo Dominan di 2 Provinsi dalam Survei Pilpres 2024, Calon Lain?
Dalam sebuah pernyataan, Kepala Misi IMF Nathan Porter mengatakan pemberi pinjaman pada Pakistan memang penting untuk direaliasikan.
Utang tersebut untuk memberikan subsidi negara kepada rakyat. Pemberi pinjaman akan melanjutkan pembicaraan dengan Pakistan bulan depan.
”Berapa besarannya, sumua akan dibahas rinci nanti. Kami juga berharap konflik politik yang berkecamuk di Pakistan kembali normal. Sehingga tumbuh kembali pergerakan ekonominya,” jelasnya.