Cuitan Trump di Truth Social sebut sudah capai kesepakatan dengan Indonesia soal tarif. Detilnya masih akan menyusul-Truth Social -
Pemerintah Indonesia Harap Kesepakatan Tak Merugikan
Di sisi lain, pemerintah Indonesia masih mencermati dampak jangka panjang dari kesepakatan ini.
Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi menyebut bahwa wacana pertemuan antara Presiden Prabowo dan Trump memang ada, namun belum dipastikan kapan akan terlaksana.
"Ada (rencana pertemuan), tetapi saya belum bisa memastikan kapan," ujarnya di Istana Negara, Jumat (11/7/2025).
Prasetyo menyatakan bahwa pemerintah Indonesia telah memberikan sejumlah tawaran kepada pihak AS dalam negosiasi.
BACA JUGA:WNI Dapat 'Hadiah' Visa Schengen Multi-Entry Untuk Jelajahi Benua Biru
Ia berharap AS bersedia mempertimbangkan proposal dari Indonesia demi menjaga hubungan perdagangan yang berkeadilan.
“Mohon doanya dari seluruh masyarakat Indonesia supaya tim negosiator dapat memberikan hasil yang terbaik bagi bangsa dan negara kita,” lanjutnya.
Ketegangan tarif dagang ini juga berdampak pada sektor energi. Menteri ESDM Bahlil Lahadalia dengan tegas menyatakan bahwa Indonesia tidak akan mengimpor minyak mentah dari Amerika jika kebijakan tarif tinggi tetap berlaku.
Menurut Bahlil, Indonesia telah menyiapkan alokasi belanja minyak mentah dari AS sebesar 10–15 miliar dolar AS (sekitar Rp252 triliun), namun semuanya akan dibatalkan jika tidak ada kesepakatan tarif yang lebih adil.
“Kami akan belanja jika Trump mau menurunkan egonya kepada Prabowo,” ujar Bahlil di Komplek Parlemen, Selasa (15/7/2025).
Bahlil bahkan menyebut kebijakan tarif Trump sebagai sesuatu yang “mengguncang dunia” dan menyampaikan ultimatum keras. Jika tarif tak turun, maka tidak ada uang Indonesia yang masuk ke AS.
Sebelumnya, sebagai bagian dari strategi jangka panjang, Trump juga menyarankan agar tarif dapat dihapus total apabila Indonesia bersedia membangun fasilitas produksi atau pabrik di Amerika Serikat.
Namun, rencana ini tentu bukan perkara mudah, mengingat investasi manufaktur di AS membutuhkan biaya besar dan komitmen panjang.