Kang Dedi Mulyadi: Potret Kepemimpinan Visioner dengan Catatan Kecil di Bidang Pendidikan

Jumat 18-07-2025,05:41 WIB
Oleh: KH. Imam Jazuli, Lc. MA*

Gubernur Jawa Barat, Kang Dedi Mulyadi (KDM), adalah figur sentral dalam pembangunan provinsi dengan jumlah penduduk terbesar di Indonesia. Gaya kepemimpinannya yang lugas, dekat dengan rakyat, dan berorientasi pada kerja nyata telah membawa banyak perubahan signifikan di berbagai bidang. 

Sejak menjabat, KDM berhasil menghadirkan berbagai program yang menyentuh kebutuhan dasar masyarakat, memprioritaskan infrastruktur, hingga menyusun kebijakan yang pro-lingkungan dan berbasis kearifan lokal. 

Namun, di tengah berbagai prestasi gemilang tersebut, terdapat pula kritik terhadap kebijakan pendidikan negeri yang dianggap terlalu tergesa-gesa, sehingga berdampak kurang baik bagi keberlangsungan sekolah swasta dan harmoni sosial.

Salah satu hal yang paling menonjol dari gaya kepemimpinan KDM adalah keberpihakannya kepada masyarakat kecil. Dalam alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Jawa Barat, KDM menempatkan pembangunan infrastruktur dan kesejahteraan warga kurang mampu sebagai prioritas utama. 

BACA JUGA:KDM, Kebijakan Jangan Sekadar Populis, tapi Juga Harus Adil

BACA JUGA:Sinergi Dua Program PSN Lewat Revitaliasi Tambak Terlantar Komoditas Ikan Nila Salin

Jalan, jembatan, irigasi, dan akses air bersih dibangun dan diperbaiki untuk memudahkan mobilitas masyarakat pedesaan maupun perkotaan. Ketersediaan infrastruktur yang memadai ini meningkatkan konektivitas antarwilayah dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.

KDM juga menaruh perhatian besar pada pemenuhan kebutuhan dasar warga kurang mampu. Program-program seperti jaminan kesehatan gratis, bantuan perumahan, dan beasiswa pendidikan hingga perguruan tinggi telah menjadi bukti nyata keberpihakannya kepada kelompok yang selama ini rentan terpinggirkan. 

Keputusan untuk memfokuskan APBD pada sektor-sektor tersebut merupakan cerminan kepemimpinan yang tidak hanya memikirkan pertumbuhan ekonomi, tetapi juga pemerataan kesejahteraan.

KDM dikenal sebagai pemimpin yang memahami betul pentingnya kearifan lokal dan pelestarian lingkungan dalam pembangunan. Ia mendorong kepala desa menjadi pengelola dana sekaligus pelindung budaya dan penjaga ekosistem desa. 

Inisiatif KDM dalam mengintegrasikan nilai-nilai tradisi, seperti menjaga leuweung larang (hutan terlarang) dan mata air, ke dalam tata ruang desa menunjukkan visinya yang jauh ke depan.

KDM membangun kolaborasi dengan perguruan tinggi seperti ITB, Unpad, dan UI untuk mendampingi setiap kecamatan dalam penataan ruang. Sayangnya, langkah strategis berbasis kajian ilmiah dalam pembangunan desa ini tidak dampak dalam kebijakan pendidikan KDM. 

BACA JUGA:Dibesarkan dengan Cinta, Dibalas Air Tuba - Jawa Pos adalah Dahlan Iskan - 1

BACA JUGA:Ketika Media Menggugat Dirinya Sendiri, Dahlan Iskan adalah Jawa Pos (2 End)

KDM berhasil menunjukkan kepemimpinan yang peka terhadap isu lingkungan, yang juga menjadi perhatian global. Program penataan daerah aliran sungai, penghijauan kawasan gersang, dan pemulihan fungsi-fungsi ekologis menunjukkan kepedulian KDM terhadap kelestarian alam Jawa Barat. 

Kategori :