Di bawah asuhannya, timnas Indonesia U-23 berhasil memainkan sepak bola yang cepat, mengalir, dan mengandalkan taktik yang efektif, seperti penguasaan bola di sayap.
Salah satu taktik yang menarik perhatian adalah penggunaan fake wing atau sayap palsu yang berhasil membuat lawan kebingungan.
Tak hanya itu, permainan lini tengah timnas Indonesia U-23 juga sangat mengalir, dengan Robi Darwis dan Raihan Hanan menjadi pemain kunci.
Strategi Vanenburg terbukti efektif, terbukti dari dua kemenangan beruntun yang diraih Indonesia dalam pertandingan melawan Brunei dan Filipina.
Kemenangan ini tentu saja memberikan dampak positif bagi tim, baik di level timnas U-23 maupun dalam persiapan menuju Piala Asia U-23 mendatang.
BACA JUGA:Hasil Piala AFF U-23 2025: Indonesia Menang Tipis 1-0 dari Filipina
BACA JUGA:Bek Filipina Bikin Gol Bunuh Diri, Indonesia U-23 Unggul 1-0 di Babak Pertama
Dukungan dari Legenda Sepak Bola Dunia
Selain prestasi timnas Indonesia, kemenangan ini juga menarik perhatian dari para legenda sepak bola internasional.
Ruud Gullit, mantan rekan satu tim Vanenburg di PSV Eindhoven dan di timnas Belanda, memberikan dukungannya terhadap perkembangan pemain muda Indonesia.
Gullit menekankan pentingnya disiplin dan komitmen dalam perkembangan para pemain muda, yang menjadi kunci untuk meraih kesuksesan.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Romario, legenda sepak bola Brasil yang pernah bermain bersama Vanenburg di PSV Eindhoven.
BACA JUGA:Jens Raven Cedera, Mesin Gol Timnas U-23 Absen Saat Indonesia Lawan Filipina
BACA JUGA:Usai Bantai Brunei, Indonesia U-23 Bidik Kemenangan atas Filipina
Romario menekankan bahwa meskipun pemain muda sering melakukan kesalahan, itu adalah bagian dari proses belajar.