Seluruh dana jumbo ini, baik dari pinjaman internasional maupun kemitraan SWF, akan digunakan untuk pembiayaan proyek dan investasi strategis di dalam negeri.
DPR Restui Pendekatan Korporasi yang Produktif
Langkah strategis Danantara mendapatkan respons positif dari Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Asep Wahyuwijaya dengan tegas menyatakan dukungan terhadap mekanisme pengelolaan dana yang akan dilakukan secara korporasi.
"Pendekatan yang akan dilakukan oleh BPI Danantara terkait dengan pendistribusian anggarannya akan dilakukan dengan pendekatan korporasi ya. Jadi, berapapun anggaran yang didapatkan, dikuasai dan dikelola oleh BPI Danantara yang nantinya akan didistribusikan ke Holding Investasi. Dan Holding Operasional akan dikeluarkan berdasarkan prinsip-prinsip dan etika korporasi yang patut dan semestinya," ujar Asep kepada Disway.id, pada Senin, 21 Juli 2025.
Asep menekankan pentingnya distribusi anggaran yang berdampak langsung terhadap penguatan sektor industri dan penciptaan lapangan kerja.
"Berapa pun besarnya anggaran dan rencana bisnis yang akan dilakukan, betul-betul bisa efektif, produktif, menggerakan industri hingga hilir. Merekrut tenaga kerja yang banyak dan mampu leveraging seluruh aset, modal dan pinjaman yang kita punya dan berdampak sangat signifikan buat republik," pungkasnya.
Senada, anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi PDIP, Mufti Anam, menegaskan Komisi VI sebagai mitra Danantara memberikan dukungan penuh terhadap percepatan dan profesionalisme lembaga ini.
Namun, dia juga mengingatkan tentang pentingnya tata kelola. "Kami mendukung penuh akselerasi dan profesionalisme Danantara. Semua harus dilakukan dengan tata kelola yang terbuka dan selaras dengan amanat konstitusi," ucap Mufti.
Baginya, semangat Danantara sebagai sovereign wealth fund harus berjalan dalam kerangka transparansi, akuntabilitas dan kehati-hatian yang tinggi.
Hal ini sejalan dengan semangat kemandirian ekonomi nasional yang ditekankan oleh Presiden Prabowo Subianto melalui Asta Cita.
Dividen BUMN Jadi Sumber Modal Strategis
Mulai tahun ini, dana dari dividen BUMN akan masuk ke BPI Danantara. Targetnya Rp80 Triliun!
Dana ini akan menjadi amunisi vital untuk investasi dalam negeri. Khususnya di sektor yang berorientasi penciptaan lapangan kerja.
Pakar ekonomi dan Wakil Direktur INDEF, Eko Listiyanto, menjelaskan ini adalah bagian dari konsep sovereign wealth fund (SWF) yang umum di banyak negara.
"Sejak keberadaan Danantara, maka dividen BUMN tidak lagi menjadi PNBP Pemerintah, namun menjadi dana kelolaan oleh BPI Danantara," kata Eko kepada Disway.id.
Ini adalah langkah revolusioner yang mentransformasi dividen BUMN dari Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) menjadi modal investasi strategis yang dikelola secara profesional.
• PT Bank Rakyat Indonesia: Rp25,715 triliun
• PT Bank Mandiri: Rp17,179 triliun