“Pencegahan lebih murah dan lebih menyelamatkan daripada memadamkan api yang sudah membesar,” tutur Pramono.
Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta menargetkan seluruh wilayah RT di Jakarta terfasilitasi APAR pada 2029.
Kepala Dinas Gulkarmat DKI Jakarta Bayu Meghantara mengungkapkan, hingga Juli 2025, jumlah APAR yang tersebar di masyarakat mencapai 10.668 tabung.
BACA JUGA:Relokasi Pasar Barito: Pedagang Akui Tak Paham Isi Surat yang Diteken, Pedagang Masih Jualan
BACA JUGA:Disdagin Kabupaten Bogor Luncurkan DIRGA, Sistem Pemantauan Harga Sembako Secara Real Time
"Hingga akhir 2025 diperkirakan sebanyak 17.698 dari 30.417 wilayah RT sudah terfasilitasi APAR," kata Kepala Dinas Gulkarmat DKI Jakarta Bayu Meghantara kepada disway.id.
Adapun kepemilikan APAR secara mandiri, saat ini terdiri atas ASN DKI Jakarta (4.899 tabung) dan masyarakat umum di tingkat kelurahan (2.131 tabung).
Menurut Bayu, dari data yang dia punya, sekitar 20,5 persen kebakaran sepanjang tahun ini dapat dipadamkan secara mandiri oleh warga menggunakan APAR.
Bayu merinci, sebanyak 208 kasus kebakaran dari 1.014 kejadian pada periode 1 Januari-1 Agustus 2025, dapat dipadamkan menggunakan APAR.
"Hal ini menunjukan keberadaan APAR dalam penanganan awal kebakaran sangat efektif," katanya.
BACA JUGA:ASYIK! Pemprov DKI Terapkan Tarif Transportasi Umum Rp80 Saat HUT ke-80 RI
BACA JUGA:Jadwal Layanan SIM Keliling di Jakarta Hari Ini 3 Agustus 2025, Cek Lokasi dan Syaratnya!
Warga Terbantu dengan Pemberian APAR
Menanggapi GEMPAR dan 1 RT 1 APAR, Ketua RT 01 RW 10 Kelurahan Kebon Sirih, Menteng, Jakarta Pusat, Sahrudin mengaku program itu efektif mengurangi risiko kebakaran, terutama di wilayah padat penduduk.
Beberapa kali di wilayahnya hampir terjadi
karan akibat korsleting listrik dan kompor meleduk. Beruntung api bisa dipadamkan menggunakan APAR.
"Pernah kompor, korsleting listrik juga. Bisa padam disemprot APAR," ungkapnya.