Zulkardi menyoroti hal ini dengan contoh Kota Depok. "Kota Depok tidak punya sawah atau laut. Jadi koperasi harus fokus pada hal seperti pengelolaan sampah, digitalisasi transportasi, dan sembako," paparnya.
Penyesuaian ini adalah kunci agar koperasi tidak hanya relevan, tetapi juga berkelanjutan.
Tantangan lainnya adalah bagaimana membangun kepercayaan masyarakat. Zulkardi menekankan transparansi dan akuntabilitas yang jelas dari seluruh pemangku kepentingan sangat penting.
Tujuannya agar masyarakat lebih peduli dengan program ini. Penggunaan sistem digitalisasi untuk mencatat seluruh transaksi adalah langkah konkret memastikan akurasi perhitungan. Selain itu, pengawasan oleh seluruh anggota akan menumbuhkan kepercayaan.
Meskipun begitu, tidak banyak masyarakat yang dapat memahami perbedaan antara KDMP/KKMP dan BUMDes. Maklum, program ini belum genap satu bulan sejak diluncurkan.
Karena itu, sosialisasi yang masif dan berkelanjutan sangat penting untuk memastikan pemahaman di kalangan masyarakat. Keberhasilan program ini akan sangat bergantung pada adaptasi lokal, manajemen yang transparan, dan kemampuan untuk mengatasi stigma lama terkait koperasi.
Salah satu pilar utama kesuksesan Koperasi Merah Putih adalah adopsi teknologi digital. Di era serba terkoneksi ini, digitalisasi bukan lagi pilihan. Tapi keharusan. Tujuannya untuk mencapai efisiensi, transparansi, dan jangkauan lebih luas.
Program ini mengintegrasikan teknologi secara mendalam dan menciptakan ekosistem bisnis yang modern dan inklusif.
Untuk memastikan ketersediaan produk dengan harga kompetitif, Koperasi Merah Putih berencana menggandeng berbagai entitas besar. Seperti Bulog dan Pertamina.
Klinik Koperasi Merah Putih
Presiden Prabowo Subianto telah menerbitkan Inpres Nomor 9 Tahun 2025. Isinya tentang mendukung percepatan pembentukan Klinik Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDKMP).
Inisiatif ini menandai babak baru dalam upaya memperluas jangkauan layanan kesehatan primer. Hingga ke pelosok desa dan dusun. Selain itu, mendorong kemandirian masyarakat dalam pengelolaan kesehatan.
Kolaborasi dengan Kementerian Kesehatan juga menjadi salah satu fitur paling inovatif dari program ini.
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes, Aji Muhawarman, menjelaskan Klinik Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDKMP) bertujuan memperluas jangkauan layanan kesehatan primer hingga ke desa dan dusun.
Klinik-klinik ini, yang dikelola oleh koperasi sebagai unit usaha, berperan sebagai perpanjangan tangan Puskesmas.
Layanan yang disediakan mencakup edukasi kesehatan, imunisasi, skrining penyakit, hingga pengobatan terbatas.