Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS, Moh. Edy Mahmud, menjelaskan bahwa meski konsumsi pemerintah tercatat mengalami kontraksi, komponen pengeluaran lainnya justru tumbuh positif dan stabil.
“Komponen pengeluaran yang memberikan kontribusi terbesar terhadap PDB adalah konsumsi rumah tangga dengan kontribusi sebesar 54,25 persen dan tumbuh 4,37 persen [YoY],” kata Edy.
BACA JUGA:Alasan Sebenarnya Menkeu Sri Mulyani Batalkan Diskon Tarif Listrik 50 Persen
Selain ekspor, pertumbuhan ekonomi nasional juga ditopang oleh stabilnya investasi, atau Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB).
Komponen ini mencerminkan kepercayaan investor dan pelaku usaha terhadap prospek jangka menengah ekonomi Indonesia.
Sri Mulyani menilai, kombinasi antara konsumsi domestik yang kuat, investasi yang stabil, dan ekspor yang cermat memanfaatkan momentum global merupakan bukti bahwa perekonomian Indonesia mampu beradaptasi dan tetap tangguh di tengah tekanan global.