Dompet Dhuafa Gandeng Bridgestone, Tingkatkan Gizi Balita untuk Cegah Stunting

Selasa 19-08-2025,19:28 WIB
Reporter : M. Ichsan
Editor : M. Ichsan

Sebelum dimulainya program, seluruh balita yang akan mengikuti disaring melalui Tes Mantoux untuk memastikan tidak ada indikasi tuberkulosis (TB), karena anak dengan dugaan TB perlu pengobatan khusus terlebih dahulu. Hasil tes menunjukkan semua anak negatif TB, sehingga program dapat dilanjutkan.

Kegiatan edukasi dilakukan salah satunya bekerja sama dengan Puskesmas Pakuluran, dengan fokus pada pemahaman pertumbuhan dan perkembangan anak. 

Program ini tidak hanya berfokus pada perbaikan asupan gizi, tetapi juga pada perubahan perilaku pola asuh. 

Salah satu contoh yang ditemukan adalah masih adanya ibu yang memberikan MPASI seperti pisang sebelum usia 6 bulan.

Edukasi diberikan mengenai pentingnya ASI eksklusif selama 6 bulan pertama, serta pengenalan menu seimbang berbasis prinsip “Isi Piringku” yang mencakup karbohidrat, protein, sayur, dan buah. Penekanan khusus juga diberikan pada pentingnya sumber protein.

BACA JUGA:Sukses Digelar Setelah 3 Dekade Vakum, PTPN IV PalmCo Dukung PSSI Hadirkan Kembali Piala Kemerdekaan

BACA JUGA:5 Pilihan Laptop 12 inch Inter Core i7 Terbaik, Siapkan Budget Segini!

Puja juga menekankan pentingnya gizi yang seimbang perlu dioptimalkan saat anak memasuki usia golden age. 

Golden age merupakan periode ketika anak mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat. 

Di masa ini anak memerlukan banyak stimulasi agar pertumbuhan dan perkembangnya bisa optimal.

“Gizi untuk anak dan bayi balita itu sangat penting dibutuhkan apalagi masa emas balita itu pertumbuhan dan perkembangannya dari masa balita gitu, apalagi terkait gizi harus seimbang semuanya, jadi memang untuk gizi bayi balita itu perlu dipantau, karena perkembangan anak dan pertumbuhan otak dilihat dari masa balita,” terang Puja.

Selain itu, anak-anak juga diajarkan kebiasaan baik sehari-hari seperti mencuci tangan sebelum dan sesudah makan, bersalaman dengan orang tua, serta membiasakan merapikan sandal dan membuang sampah pada tempatnya. 

Harapannya, perilaku positif ini menjadi bagian dari keseharian anak dan keluarga.

BACA JUGA:Golkar Tegaskan Setya Novanto Masih Kader, Siapkan Posisi Jika Kembali Aktif di Partai

BACA JUGA:Pembebasan Bersyarat 'Setya Novanto' Jadi Kado Simalakama di Hari Kemerdekaan

Kegiatan memasak dan makan bersama juga menjadi sarana meningkatkan nafsu makan anak, karena suasana yang menyenangkan dan kehadiran teman sebaya terbukti membuat anak lebih lahap. 

Kategori :