Khamenei Akan Ambil Tindakan Tegas atas Tuntutan Amerika, Ini Penghinaan Besar

Senin 25-08-2025,13:01 WIB
Reporter : Marieska Harya Virdhani
Editor : Marieska Harya Virdhani

JAKARTA, DISWAY.ID – Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam Iran, Ayatollah Seyyed Ali Khamenei, menyatakan bahwa bangsa Iran akan dengan tegas menolak tuntutan Amerika Serikat yang menginginkan Iran tunduk pada kehendaknya.

Ia menyebut permintaan tersebut sebagai "penghinaan besar" terhadap martabat nasional Iran.

Pernyataan itu disampaikan Ayatollah Khamenei dalam pidatonya di hadapan para pejabat dan ribuan rakyat dari berbagai kalangan di Teheran pada Minggu 24 Agustus 2025, bertepatan dengan peringatan kesyahidan Imam Reza (AS), Imam Syiah kedelapan.

“Amerika Serikat ingin Iran patuh padanya. Bangsa Iran sangat tersinggung oleh penghinaan besar semacam ini, dan akan berdiri dengan seluruh kekuatannya melawan mereka yang memiliki ekspektasi keliru seperti itu,” tegas Khamenei dilansir dari IRNA.

BACA JUGA:Trump Kembali Ancam Khamenei, Perang Iran - Israel serta Amerika Akan Berlanjut?

Kritik Keras terhadap Pendekatan Damai ke AS

Ayatollah Khamenei juga mengkritik keras pihak-pihak di dalam negeri yang menyerukan dialog langsung dengan Washington untuk menyelesaikan berbagai masalah.

Ia menyebut pandangan semacam itu sebagai "dangkal dan tidak berpikir panjang."

Menurutnya, permusuhan AS terhadap Iran bukanlah hal baru.

Sejak kemenangan Revolusi Islam pada 1979, semua pemerintahan AS—tanpa terkecuali—telah menjalankan kebijakan yang konsisten berupa permusuhan, sanksi, dan ancaman terhadap Republik Islam Iran.

“Dulu, alasan permusuhan mereka dikaburkan dengan dalih terorisme, hak asasi manusia, isu perempuan, dan demokrasi. Tapi sekarang mereka sudah terang-terangan mengatakan bahwa alasan sebenarnya adalah karena Iran tidak mau tunduk,” ujar Khamenei.

BACA JUGA:Israel Targetkan Petinggi Iran, Komandan Tinggi Militer Orang Kepercayaan Khamenei Tewas

Khamenei menyerukan agar seluruh elemen masyarakat, pejabat negara, dan kaum intelektual menjaga serta memperkuat "perisai besi" persatuan nasional.

Ia juga meminta agar semua pihak memberikan dukungan penuh terhadap Presiden baru Iran, Masoud Pezeshkian, yang disebutnya sebagai pemimpin yang bekerja keras.

Pemimpin Tertinggi Iran juga mengingatkan bahwa musuh-musuh Iran saat ini tidak lagi mengandalkan perang, karena telah menyadari bahwa sistem Republik Islam tidak bisa ditundukkan dengan kekerasan.

Sebaliknya, mereka kini mencoba menciptakan perpecahan dari dalam, termasuk melalui provokasi dan infiltrasi.

Kategori :