Mitos vs Fakta: Vaksin HPV Bisa Bikin Mandul Perempuan? Begini Kata Dokter

Kamis 28-08-2025,22:59 WIB
Reporter : Hasyim Ashari
Editor : M. Ichsan

JAKARTA, DISWAY.ID-- Beredar luas di masyarakat, informasi yang menyebutkan bahwa vaksin Human Papillomavirus (HPV) dapat menyebabkan kemandulan pada perempuan.

Kabar ini tak pelak menimbulkan keresahan dan keraguan, terutama di kalangan orang tua yang hendak memvaksinasi putrinya. Lantas, benarkah demikian?

BACA JUGA:KPK Tahan Bos Bara Jaya Utama, Pakai Uang Kredit LPEI Buat Judi

BACA JUGA:Trade Expo Indonesia ke-40 Makin Dekat, Kadin Ungkap Potensi Ekspor Diprediksi Capai 145 Miliar Dolar AS

Menjawab kekhawatiran tersebut, para ahli kesehatan dan dokter dengan tegas menyatakan bahwa informasi tersebut adalah mitos yang tidak berdasar secara ilmiah.

Sebaliknya, vaksin HPV justru merupakan langkah perlindungan krusial bagi kesehatan reproduksi perempuan di masa depan.

Bantahan Keras dari Ahli Kesehatan

Dokter Spesialis Penyakit Dalam, dr. Anshari Saifuddin Hasibuan, Sp.PD, K-AI menegaskan bahwa isu vaksin HPV menyebabkan kemandulan adalah hoaks.

BACA JUGA:Hingga Malam Ini, Kericuhan Demo DPR Masih Meluas Mulai dari Palmerah-Senayan-Pejompongan

BACA JUGA:Satu DFK Bisa Melahirkan Sejuta Kebencian

Ia menegaskan bahwa vaksin HPV telah melalui uji klinis yang ketat dan terbukti aman serta efektif untuk mencegah kanker serviks, yang merupakan salah satu penyebab kematian tertinggi pada perempuan di Indonesia.

"Kalau itu tidak benar. Jadi sampai saat ini tidak ada penelitian dan bukti. Tidak diteliti karena memang tidak ada bukti," ujar dr. Anshari kepada awak media, dikutip Kamis 28 Agustus 2025.

"Tapi itu hoax ya, tidak benar. Jadi tidak ada bukti yang jelas begitu bahwa virus HPV itu dapat mempengaruhi sistem reproduksi. Saya kira itu hoax ya," sambungnya.

Senada dengan dr. Anshari, Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) juga secara aktif mengedukasi masyarakat untuk tidak termakan mitos tersebut.

BACA JUGA:Staf Ahli Kemenimipas Kunjungi Kantor Imigrasi Entikong, Perkuat Fungsi Intelijen Keimigrasian di Perbatasan

BACA JUGA:Persib Bandung Ngeri Musim Indonesia Super League! Sekali Dayung 3 Amunisi Anyar Berlabuh, 2 Berstatus Timnas Indonesia

Ketua Umum POGI, Prof. Dr. dr. Budi Wiweko, Sp.OG, Subsp.FER, MPH, FRANZCOG (Hons), FICRM, dalam berbagai kesempatan menekankan bahwa vaksin HPV tidak berdampak buruk pada sistem reproduksi perempuan.

"Itu hanya mitos, bukan fakta. Vaksin HPV bekerja dengan merangsang pembentukan antibodi untuk melawan virus HPV, tidak ada kaitannya sama sekali dengan fungsi ovarium atau kesuburan," tegas Prof. Budi.

Fakta Ilmiah di Balik Vaksin HPV

Para ahli menjelaskan, vaksin HPV justru berperan penting dalam menjaga kesehatan reproduksi perempuan. Berikut adalah fakta-fakta ilmiah yang perlu diketahui:

* Mencegah Kanker Serviks: Infeksi HPV tipe risiko tinggi adalah penyebab utama lebih dari 95% kasus kanker serviks.

BACA JUGA:Inklusi Keuangan Makin Digital, OVO Nabung Tembus 1 Juta Pengguna Berkat Rek-Wallet

BACA JUGA:WNI Ditembak, Indonesia Desak Timor Leste Beri Penjelasan Tuntas

Dengan memberikan vaksinasi sejak dini, tubuh akan membentuk kekebalan untuk melawan infeksi virus ini, sehingga risiko terkena kanker serviks di kemudian hari dapat ditekan secara signifikan.

* Melindungi dari Penyakit Lain: Selain kanker serviks, vaksin HPV juga terbukti efektif mencegah penyakit lain yang disebabkan oleh virus HPV, seperti kutil kelamin, serta kanker vulva, vagina, dan anus.

* Tidak Mempengaruhi Kesuburan: Berbagai penelitian berskala besar di seluruh dunia telah dilakukan untuk mengamati keamanan vaksin HPV.

Hasilnya secara konsisten menunjukkan tidak ada perbedaan tingkat kesuburan antara perempuan yang menerima vaksin HPV dengan yang tidak.

* Justru Melindungi Kesuburan: Dengan mencegah lesi prakanker dan kanker serviks, vaksin HPV secara tidak langsung melindungi kesuburan.

BACA JUGA:Pramono Siap Perbaiki Fasilitas Umum yang Rusak Akibat Demo di DPR

BACA JUGA:Bos Maktour Usai Diperiksa KPK Soal Korupsi Kuota Haji: Pemeriksaan Sangat Baik

Prosedur pengobatan kanker serviks, seperti histerektomi (pengangkatan rahim), kemoterapi, atau radioterapi, dapat menyebabkan seorang perempuan tidak bisa lagi memiliki anak. Dengan mencegah penyakitnya, maka kesuburan pun dapat terjaga.

Efek Samping yang Umum dan Wajar

Seperti vaksinasi pada umumnya, vaksin HPV juga memiliki beberapa efek samping ringan yang bersifat sementara. Efek samping yang paling sering dilaporkan adalah:

  •  Nyeri, kemerahan, atau bengkak di area suntikan
  •  
  • Sakit kepala ringan
  •  
  • Demam
  •  
  • Mual
  •  
  • Nyeri otot atau sendi

Efek samping ini biasanya akan hilang dengan sendirinya dalam satu hingga tiga hari dan bukan merupakan indikasi adanya masalah serius pada sistem reproduksi.

BACA JUGA:Info A1! Eliano Reijnders Resmi Susul Thom Haye ke Persib Bandung, Diperkenalkan Saat Lawan Borneo FC di GBLA

BACA JUGA:Gelombang Protes Berlanjut, Mahasiswa Bentrok dengan Aparat di Senayan

Para dokter dan ahli kesehatan mengimbau masyarakat untuk selalu mencari informasi dari sumber yang terpercaya seperti Kemenkes, organisasi profesi dokter, atau fasilitas kesehatan resmi. Jangan mudah percaya dengan informasi yang beredar di media sosial tanpa verifikasi yang jelas.

Pemberian vaksin HPV adalah salah satu investasi kesehatan terbaik untuk melindungi generasi perempuan Indonesia dari ancaman kanker serviks di masa depan.

Kategori :