JAKARTA, DISWAY.ID-- Pasar modal Indonesia terguncang hebat setelah aksi demonstrasi besar-besaran di Jakarta memanas.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Jumat 29 Agustus 2025 terjun bebas hingga anjlok 2,27 persen ke level 7.771, menjadi salah satu koreksi terdalam tahun ini.
BACA JUGA:Promo JSM Alfamart Terbaru 29-31 Agustus 2025, Belanja Hemat Minyak Goreng Bimoli Rp38 Ribuan!
BACA JUGA:Terungkap, Kendaraan Rantis yang Tabrak Ojol Dikemudi Oleh Bripka R
Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI), Jeffrey Hendrik, menegaskan pasar sebenarnya masih solid.
“Kalau dari Bursa kami melihat fundamental pasar kita itu kuat. Kemudian kalau naik turunnya indeks, karena kemarin indeks kita sudah mencapai level tertinggi artinya kalaupun ada koreksi yang bersifat teknikal, itu wajar,” ujarnya di Gedung BEI. Ia juga menambahkan,
“Yang penting sekali lagi fundamental kita yakin masih sangat kuat. Investor harus mengambil keputusan secara rasional,” tambahnya.
BACA JUGA:Gojek dan Grab Sampaikan Belasungkawa atas Tragedi Affan Kurniawan
BACA JUGA:Jumat Berkah Ditjenpas: 500 Paket Makan Siang Dibagikan untuk Masyarakat
Namun, realita di lapangan berbeda. Dari 11 indeks sektoral BEI, 10 sektor kompak melemah.
Sektor barang konsumen non-primer jadi korban paling parah dengan penurunan 4,69 persen, disusul infrastruktur -3,50 persen, barang baku -3,47 persen, properti -3,41 persen, dan energi -2,77 persen.
Bahkan sektor keuangan dan teknologi ikut longsor masing-masing 2,55 persen dan 2,47 persen. Hanya sektor industri yang selamat dengan kenaikan tipis 0,13 persen.
Pengamat pasar, Ibrahim Assuaibi, menilai tekanan ini bisa semakin dalam jika situasi politik tidak segera mereda.
BACA JUGA:Jumat Berkah Ditjenpas: 500 Paket Makan Siang Dibagikan untuk Masyarakat
BACA JUGA:Polda Metro Jaya Memanas Digeruduk Massa Aksi, Beberapa Fasilitas Rusak