BACA JUGA:HOAKS! Viral Foto Anggota TNI Ditangkap Brimob saat Demo Ricuh, Ini Faktanya
Sebelumnya, Indonesia lebih banyak mengandalkan impor BBM dari Singapura, namun dalam konteks diplomasi perdagangan ini, pemerintah berupaya mengalihkan sumber impor ke AS demi memperkuat hubungan dagang kedua negara.
Meskipun mendatangkan energi langsung dari AS berpotensi meningkatkan biaya logistik dan transportasi, Bahlil menegaskan bahwa pemerintah telah menghitung risiko dan dampaknya secara detail.
Ia memastikan bahwa alokasi subsidi untuk LPG 3 kg dan Pertalite tidak akan terganggu.
"Semuanya sudah kami kalkulasi berdasarkan harga keekonomian yang setara. Prinsipnya, hubungan dagang ini harus saling menguntungkan, dan pemerintah ingin Indonesia mendapatkan harga energi yang paling efisien," tegasnya.