BANDUNG, DISWAY.ID– Forum Guru Besar Institut Teknologi Bandung (FGB ITB) secara resmi mendeklarasikan Manifesto Pendidikan pada Rapat Pleno tanggal 1 September 2025, sebagai respons terhadap keresahan atas kondisi peradaban bangsa yang dinilai semakin memprihatinkan.
Manifesto ini, yang disusun oleh 20 guru besar ITB dan ditetapkan pada 15 Agustus 2025, menyerukan reformasi pendidikan nasional untuk mengembalikan kehidupan berbangsa dan bernegara ke jalur yang digagas para pendiri bangsa.
BACA JUGA:PBB Soroti Demonstrasi di Indonesia 2025, Ravina Shamdasani Desak Penyelidikan dan Dialog
Keresahan atas Tabiat Menerabas
Dalam pernyataannya, Ketua Komisi Nilai-Nilai Luhur FGB ITB, Iwan Pranoto, menyatakan bahwa bangsa Indonesia kini menghadapi “kanker” tabiat menerabas yang telah merusak berbagai aspek kehidupan.
Tabiat ini mencakup praktik korupsi, suap-menyuap, pengabaian aturan, perisakan konstitusi, hingga kecurangan akademik yang dilakukan secara terang-terangan.
“Kami gelisah karena semua lini kehidupan kebangsaan kini sedang sakit parah, digerogoti tabiat menerabas yang menjadi cikal bakal kerusakan negara,” ujar Iwan, seperti dikutip dari rilis resmi FGB ITB.
Menurut Iwan, tabiat buruk ini tidak hanya terjadi di ranah politik atau pemerintahan, tetapi juga merasuk ke dunia pendidikan, dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi.
BACA JUGA:Pigai Bentuk Tim Monitor Khusus, Pastikan Penanganan Demo Berpedoman pada HAM
Hal ini terlihat dari maraknya sontek-menyontek, pemutarbalikan fakta, hingga hilangnya tata cara dalam keseharian, yang kini dianggap sebagai kewajaran.
Fenomena ini dinilai sebagai penghinaan terhadap nalar dan ancaman serius bagi keberlanjutan peradaban bangsa.
Manifesto Pendidikan: Visi untuk Peradaban
Manifesto Pendidikan ITB menawarkan visi pendidikan yang berfokus pada pemajuan peradaban melalui pendidikan bermutu dan terjangkau.
Dokumen ini menekankan lima poin utama:
1. Pendidikan bermutu dan terjangkau untuk memajukan peradaban bangsa.