Namun lini belakang Laos yang solid membuat timnas Indonesia U-23 kesulitan mencetak gol.
Bahkan Rafael Struick yang berhasil menunjukkan aksinya di sektor sayap gagal memaksimalkan peluang dengan baik.
Skor 0-0 pun bertahan hingga 45 menit pertama usai. Pada babak kedua, perubahan terjadi ketika Gerald Vanenburg memasukkan Hokky Caraka dan Ricky Pratama.
Sektor wing bek kanan lebih aktif melakukan serangan. Namun lagi-lagi skuad Garuda gagal menjebloskan bola ke jala lawan.
Kiper Laos bahkan tampil heroik dengan beberapa kali melakukan penyelamatan penting.
Jelang pertandingan usai, Gerald Vanenburg sempat mencoba melakukan perubahan taktik di mana Deni Triamkals digeser menjadi gelandang serang.
Rahmat Arjuna juga dimasukkan untuk menambah daya gedor. Kendati begitu, hal tersebut tidak cukup.
Skuad Garuda Muda harus kecewa dengan hasil imbang di laga ini.
Lini Tengah Kurang Kreatif, Blunder Gerald Vanenburg Terjadi
Di balik hasil imbang, skuad Garuda Muda menyisahkan fakta bahwa taktik Gerald Vanenburg mulai dipertanyakan.
Bagaimana tidak, timnas Indonesia U-23 bermain jauh dari ekspektasi pada laga kali ini.
Menghadapi Laos yang notaben bisa dikalahkan, Gerald Vanenburg seolah tidak menemukan kunci untuk mereka kemenangan.
Blunder terlihat ketika Gerald Vanenburg memasang kakang Rudianto sebagai bek sayap sejak menit pertama.
Hal yang biasanya dilakukan guna menghadapi lawan yang jauh lebih berat.