Terpisah, anggota DPRD DKI Jakarta Muhammad Taufik Zulkifli mengatakan GPM serentak yang dilaksanakan bulan Agustus 2025 ini bukan cuma memperingati HUT RI. Tapi juga mendorong pengendalian inflasi.
"Ini untuk mendorong supaya inflasi turun. Alhamdulillah secara makro ekonomi dengan demikian sudah turun," jelas Taufik.
Politisi dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini menambahkan, gerakan pangan murah terbuka untuk siapa saja yang membutuhkan. Terutama masyarakat ekonomi ke bawah.
Harapannya dengan adanya program ini bisa membantu masyarakat mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga yang ramah di kantong.
Di Jakarta, progam GPM ini juga dibantu oleh kepolisian. Terutama di wilayah hukum Polda Metro Jaya.
Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dirkrimsus) dan Ketua Satgas Langan Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak mengatakan, GPM merupakan langkah menjaga stabilitas harga. Sekaligus wujud kepedulian kepada masyarakat.
“Polri turun langsung mengawasi jalannya distribusi agar program berjalan lancar, transparan, dan tepat sasaran. Kami hadir memantau langsung jalannya distribusi. Pengawasan ini bertujuan memastikan agar pelaksanaan GPM benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat," ujr Ade Safri kepada Disway.
Sejauh ini Polda Metro Jaya telah menyalurkan beras SPHP yang dijual Rp11.000 per kilogram.
Asyiknya, untuk warga yang hadir, beras dibagikan secara gratis sebagai bentuk kepedulian.
Menurutnya Polri akan terus mendukung program ini untuk memastikan kebutuhan masyarakat terpenuhi: beras dengan harga terjangkau.
Muaranya tak hanya itu. Dengan terjangkaunya harga beras maka daya beli masyarakat tumbuh, distribusi meluas, menekan disparitas harga, dan kemudahan barang.
"Melalui Gerakan Pangan Murah Polri ini, masyarakat dapat membeli beras SPHP dengan harga Rp11 ribu per kilogram. Jauh di bawah HET (Harga Eceran Tertinggi) sebesar Rp13.500 per kilogram,” sebutnya.
Dalam pelaksanaan GPM, beras SPHP dijual dalam kemasan 5 kilogram dengan harga Rp55 ribu per pack.
Masyarakat maksimal bisa membeli dua pack atau 10 kilogram. Dengan harga ini, pembeli dapat menghemat Rp2.500 per kilogram, atau Rp25 ribu jika membeli dua pack sekaligus.
"Artinya, jika masyarakat membeli satu pack (5 kg). Mereka sudah hemat Rp12.500. Jika membeli dua pack (10 kg), bisa hemat hingga Rp25 ribu," tuturnya.
Untuk distribusi beras, Ditreskrimsus Polda Metro Jaya beserta Satreskrim Polres dan Polsek mengambil langsung dari gudang Bulog menggunakan kendaraan inventaris kepolisian.