Gerald Vanenburg menyebut para pemainnya hanya mampu tampil optimal hingga menit ke-60.
Setelah itu masalah ketahanan fisik mulai muncul dan berimbas pada penghormat tim di lapangan.
"Fisik dari pemain kita yang memang di kompetisi hampir tidak bermain. Kita di menit 60-an itu sudah banyak mengalami kendala juga karena tidak bisa bersaing secara fisik," ungkap sang pelatih.
Nah, statement yang dilontarkan oleh Gerald Vanenburg tersebut juga sekaligus mengamini apa yang pernah dilontarkan Shin Tae-yong.
Dalam beragam kesempatan, pelatih berkebangsaan Korea Selatan tersebut juga menyampaikan permasalahan utama para pemain timnas yang dia asuh adalah dalam hal fisik yang karena pedodoran.
Hanya bedanya Shin Tae-yong secara global menyebutkan jika permasalahan itu terjadi ketika babak kedua bergulir atau ketika pertandingan memasuki menit ke-70.
"Masalah yang saya lihat dari permainan timnas adalah ketahanan. Saat di babak pertama mereka bermain bagus, namun di babak kedua tim tidak bisa mempertahankan permainan bagus," ujar Shin Tae-yong seperti dituliskan dalam unggahan akun @liga_1_Hope.
Sejak awal, baik Shin Tae-yong maupun Jeroen Vennegoor memiliki pandangan serupa bahwa kelemahan mendasar pemain Indonesia terletak pada fisik dan ketahanan.
Hal ini terlihat jelas dalam beberapa pertandingan terakhir, di mana skuad Garuda Muda kerap kesulitan mempertahankan intensitas permainan sepanjang laga.
Evaluasi menyeluruh akan menjadi acuan PSSI dalam menentukan masa depan kursi pelatih Timnas Indonesia U-23.
Harapannya, dengan pembenahan strategi dan komposisi pemain, Garuda Muda bisa kembali bersaing di level Asia dan tidak mengulang kegagalan serupa.