Kemendikdasmen Minta Pagu Anggaran Rp52,9 Triliun, DPR Cuma ACC Rp400 Miliar: Mengapa Terjadi Kesenjangan?

Senin 15-09-2025,23:38 WIB
Reporter : Hasyim Ashari
Editor : Fandi Permana

4. Penyaluran dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang lebih efisien: memastikan dana tepat sasaran dan tidak mengalami kendala birokrasi.

Dengan program-program tersebut, Kemendikdasmen berharap dapat meningkatkan kualitas pendidikan secara merata di seluruh Indonesia.

BACA JUGA:Langkah Janice Tjen Terhenti di Final WTA 250, Tapi Peringkat Dunianya Melonjak!

Keputusan Komisi X DPR RI untuk hanya menyetujui anggaran sebesar Rp400 miliar menimbulkan kekecewaan. Menurut perwakilan Komisi X, keputusan ini diambil berdasarkan beberapa pertimbangan, termasuk fokus pada efisiensi anggaran dan prioritas program yang dianggap paling mendesak.

DPR menganggap bahwa beberapa program yang diusulkan Kemendikdasmen masih dapat ditunda atau dibiayai dari sumber lain. Ada juga kekhawatiran mengenai penyerapan anggaran tahun-tahun sebelumnya yang dinilai kurang optimal.

Keputusan ini diperkirakan akan memiliki dampak signifikan terhadap sektor pendidikan. Beberapa program yang telah direncanakan kemungkinan akan dibatalkan, ditunda, atau mengalami pengurangan skala.

Hal ini bisa menghambat upaya pemerintah dalam meningkatkan kualitas pendidikan, terutama di daerah yang membutuhkan perhatian lebih.

BACA JUGA:Purbaya Tegas! Duit Rp200 T di Bank Himbara Takkan Ditarik Tanpa Batas Waktu: Biar Banknya Mikir

Contohnya, program rehabilitasi sekolah mungkin hanya akan mencakup sebagian kecil dari target awal, dan pelatihan guru mungkin tidak dapat menjangkau seluruh wilayah. Akibatnya, ketimpangan pendidikan antara daerah maju dan daerah tertinggal berpotensi semakin melebar.

Baik Kemendikdasmen maupun Komisi X DPR RI diharapkan dapat segera menemukan titik temu agar program pendidikan strategis tetap bisa berjalan.

Kategori :