Kandang Sapi Closed House, Tingkatkan Produksi Susu untuk Mendukung MBG

Kamis 18-09-2025,08:00 WIB
Oleh: Prof Dr Ing Setyawan Purnomo Sakti

PRODUKSI susu sapi nasional saat ini masih sangat kecil dibandingkan kebutuhan nasional. Hanya mencapai sekitar 21 persen dari kebutuhan nasional.

Di sisi lain, kebutuhan susu sapi nasional diperkirakan akan meningkat seiring dengan upaya-upaya pemerintah untuk meningkatkan gizi masyarakat. Termasuk program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Untuk itu perlu terus dilakukan upaya-upaya guna meningkatkan produktivitas susu sapi. Salah satunya dengan perbaikan kondisi lingkungan, utamanya kandang.

Penggunaan kandang sapi perah tertutup atau close house menjadi alternatif untuk meningkatkan produktivitas susu dalam negeri. Terutama closed house yang dilengkapi sistem Internet of Things (IoT) yang dapat memonitor dan mengendalikan kondisi kandang secara realtime. Mulai kondisi suhu, kelembaban udara dan keadaan kelistrikan.

---

produksi susu sapi peternak saat ini berada pada kisaran 12-15 liter per hari. Padahal di negara asal sapi perah, dapat mencapai 30 liter per hari.

Rendahnya produktivitas susu sapi ini antara lain disebabkan kondisi kandang yang kurang tepat. Kandang yang digunakan, memunculkan heat shock dan kandungan amonia yang berpengaruh terhadap sapi dan menyebabkan produksi susu rendah.

Mengatasi masalah tersebut, perusahaan susu sapi PT Nestle bersama-sama dengan peternak dan koperasi mulai merintis dan memperluas penggunaan kandang sapi perah tertutup atau closed house. Dengan tujuan, menjaga kondisi kandang yang optimal, dan selanjutnya bisa meningkatkan produktivitas susu dalam negeri.

Namun, muncul permasalahan selanjutnya: bagaimana memastikan dan mengendalikan kondisi kandang berada pada kondisi yang baik untuk sapi perah berproduksi? Lebih-lebih jika pengendalian closed house kandang sapi perah dilakukan secara manual.

Pengendalian secara manual tidak memungkinkan ada pencatatan yang baik atas kondisi kandang sapi perah untuk beberapa faktor penting. Mulai kadar amonia, suhu, kelembaban, hingga kondisi pasokan energi, apakah listrik hidup atau mati.

BACA JUGA:Krisis Penyerapan Gula Petani: Antara Banjir Impor dan Lemahnya Tata Kelola

BACA JUGA:Kandang Ayam Berbasis AI Menjamin Keamanan Pangan

Pengendalian manual mengharuskan peternak selalu memantau kandang di tempat. Jika tidak, peternak tidak bisa mendapat informasi kandang secara langsung. Akibatnya,  peternak akan lambat mengambil tindakan ketika kondisi kandang tidak baik. Hal ini terjadi karena tidak ada proses pengendalian dan monitoring secara realtime, maka kondisi kandang belum optimal.

Solusi yang ditawarkan adalah dengan menerapkan sistem IoT yang dapat memonitor kondisi kandang. Mulai suhu, kelembaban udara, kandungan amonia di udara dan keadaan kelistrikan, secara realtime. Sistem IoT sekaligus juga bermanfaat untuk pengendalian kondisi kandang agar tetap ideal.

Keunggulan Closed House

Produktivitas susu dari sapi perah dipengaruhi oleh suhu dan kelembaban yang dialami oleh sapi. Heat stress menyebabkan penurunan produksi susu dan proses reproduksi. Sehingga, stabilitas suhu kandang merupakan salah satu target untuk menjaga produktivitas sapi perah.

Kategori :