JAKARTA, DISWAY.ID - Wakil Ketua DPR RI, Cucun Ahmad Syamsurijal, menyampaikan keprihatinannya terkait peristiwa rubuhnya bangunan Pondok Pesantren Al Khoziny.
Ia menyoroti lambatnya respons pemerintah pusat, khususnya BNPB, serta menekankan pentingnya kehadiran negara dalam proses pembangunan pesantren.
"Ya, jadi ini pelajaran kedepannya, jangan sampai kalau sudah viral baru pemerintah pusat BNPB, musibah-musibah gitu baru turun dan tentu sudah saat-saatnya, ya sekarang kan sudah 3 hari, kita juga ya terus berduka ya, terutama semoga diberi kekuatan, terutama pemilik pesantrennya, kemudian anak-anak santri, orang tuanya menghadapi kondisi musibah seperti ini, kan tidak ada yang tahu," ujar Cucun kepada wartawan, Jumat 3 Oktober 2025.
BACA JUGA:PANAS! Polemik Stasiun Batik Trusmi Cirebon: Owner Walk Out di Rapat DPRD, KAI Minta Maaf
Ia juga menekankan perlunya kesiapsiagaan dari perangkat negara untuk merespons cepat ketika terjadi musibah.
"Nah, terkait tadi alat negara atau perangkat negara seperti BNPB, ini karena musibahnya sudah 2-3 hari baru turun, ini pelajaran kedepan, jangan sampai ke demikian segera, tangkap darurat kan mereka punya perangkat di bawah, kalau misalkan bukan sifatnya instruksi, ya koordinasi lah," jelasnya.
BACA JUGA:Tim SAR Kerahkan Crane Angkat Puing Reruntuhan Ponpes Al Khoziny
Cucun menyoroti bahwa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di tingkat daerah harus segera bertindak cepat untuk menangkap situasi darurat.
"Jadi sudah hadir BPBD-BPDnya di daerah itu untuk tangkap darurat. Nah, ini kan ya kita juga semoga lah masih bisa banyak yang bisa diselamatkan dalam kondisi ini, karena kelihatannya SAR sendiri, ini sangat hati-hati sekali, karena masih ada yang di dalam, masih memungkinkan bisa diselamatkan, tapi kita bayangkan psikologinya juga mereka mungkin menyatu dengan ada yang sudah meninggal, ini yang perlu penguatan-penguatan bukan hanya BNPB, semua stakeholder ya, penguatan trauma-nya dan juga buah santri-santri yang teman mengalami musibah itu," paparnya.
BACA JUGA:Menag Kunjungi Korban Ambruknya Ponpes Al Khoziny, Pastikan Bantuan dan Evaluasi Konstruksi
Mengenai langkah mitigasi ke depan, ia menyampaikan pentingnya supervisi dari negara dalam pembangunan fisik pesantren.
"Nah, ini tadi saya dengan pimpinan DPR yang yang lain, mungkin kan nanti akan dibahas juga, karena pesantren ini kan, satu lembaga negara yang dihadirkan oleh kelompok masyarakat, mereka ini sebetulnya gini ya, bukan tidak mau ada kehadiran pemerintah, tapi selama ini pemerintah ada nggak? hadir ikut mensupervisi tata cara membangun, gitu kan?," tanyanya.
Ia menekankan bahwa negara seharusnya hadir tanpa harus diminta.
"Jadi perlu, tanpa diminta pun sebetulnya negara sudah hadir, karena ini kalau dari sisi fungsi, beliau-beliau itu kan menghadirkan pendidikan ya, membantu negara, nah sekarang negara tinggal hadir membantu mereka meng-guide tata cara membangun di santren yang selama ini belum pernah ada," tegasnya.