Menyulam Martabat di Tepi Tembok Kampus: Evolusi Gerakan Kampung Lingkar Kampus Universitas Brawijaya

Selasa 07-10-2025,11:32 WIB
Oleh: Dr Redy Eko Prastyo SPsi MIKom

BACA JUGA:Integrasi One Health: Peran Sentral Dokter Hewan dalam Mendukung Ketahanan Pangan

BACA JUGA:Kesehatan Gigi Masyarakat Indonesia: Antara Kebutuhan dan Ketersediaan Dokter Gigi

Masa Depan yang Disulam Bersama: Dari Tembok menjadi Beranda

Program Kampung Lingkar Kampus Universitas Brawijaya adalah sebuah studi kasus yang kaya tentang bagaimana pembangunan yang berkelanjutan dan bermartabat dapat dicapai. Ia berevolusi dari sebuah gerakan budaya di satu kampung, dipercepat oleh pengalaman krisis dalam menginisiasi Kampung Tangguh, hingga menjadi sebuah model ekosistem multi-kampung yang strategis. Kisah KLK adalah deskripsi tentang sebuah tembok yang tidak diruntuhkan, melainkan dialihfungsikan. Dari batas yang memisahkan, ia menjadi latar panggung yang menyatukan. Dari simbol keterasingan, ia menjadi kanvas untuk kolaborasi. Pada akhirnya, program ini adalah sebuah manifesto kecil yang membuktikan kebenaran besar: Indonesia yang kokoh tidak dibangun dari menara-menara gading yang megah, melainkan dari ribuan lumbung budaya yang hidup, berdaya, dan bermartabat di setiap kampungnya. (*)

*) Dr Redy Eko Prastyo SPsi MIKom, Dosen Fakultas Vokasi UB


Dr Redy Eko Prastyo .SPsi.MIKom-Dokumentasi Pribadi-

Kategori :