JAKARTA, DISWAY.ID-- Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 13 Kota Bekasi menjadi salah satu pionir pendidikan alternatif yang hadir untuk menjangkau anak-anak dari keluarga kurang sejahtera.
SRMA 13 Kota Bekasi sendiri berdiri sejak 14 Juli 2025 yang terletak di Sentra Terpadu Pangudi Luhur, Kota Bekasi. Sekolah ini menjadi harapan baru bagi 180 siswa dari Kota dan Kabupaten Bekasi.
BACA JUGA:Ngejar Gen Z Bayar Pajak ala Pemkab Tangerang: Ngopi, Konser hingga Fun Run, Santai Tapi Ngena
BACA JUGA:Klaim Saldo DANA Kaget Gratis Siang Ini Hingga Rp154.000, Coba Daftar Aplikasi Penghasil Uang Ini
Dibina langsung oleh Kementerian Sosial (Kemensos), SRMA 13 Bekasi menampung 75 siswa laki-laki dan 105 siswa perempuan.
Seluruh peserta didik ditetapkan berdasarkan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial Nasional (DTSN BPS) dan masuk dalam desil 1 dan 2 kelompok masyarakat dengan tingkat kesejahteraan paling rendah.
Penetapan ini telah melalui proses verifikasi lapangan oleh tim Program Keluarga Harapan (PKH) Dinas Sosial Kota dan Kabupaten Bekasi.
Tak hanya peserta didik yang diseleksi secara ketat, kualitas tenaga pendidik di SRMA 13 Bekasi juga menjadi perhatian serius.
BACA JUGA:Patrick Kluivert Dipecat, Timur Kapadze Digadang-gadang Fans Garuda
Para guru direkrut melalui seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang diselenggarakan oleh Kemensos.
Mereka diwajibkan memiliki latar belakang pendidikan keguruan dan mengantongi sertifikat pendidik resmi.
Kepala Sekolah SRMA 13 Bekasi menyampaikan apresiasi atas komitmen semua pihak yang terlibat dan berharap program ini terus berlanjut.
"Alhamdulillah, hingga saat ini jumlah siswa tetap 180. Harapan saya, semoga program ini terus mendapat dukungan dari berbagai pihak agar tujuan mulia Sekolah Rakyat bisa tercapai, yaitu mengentaskan kemiskinan melalui pendidikan yang berkualitas," jelas Kepala Sekolah SRMA 13 Bekasi, Lastri Fajarwati saat dihubungi oleh disway.id pada Selasa, 15 Oktober 2025.