JAKARTA, DISWAY.ID -- Di tengah persaingan antar negara yang saat ini menyebabkan kondisi geopolitik tidak sedang baik-baik saja, mengharuskan kita untuk membangkitkan kembali kesadaran yang sangat penting, yaitu kesadaran geopolitik.
Bahwa kita hidup dalam persaingan antar negara yang menuntut kita memperkuat ketahanan nasional kita.
Saat ini, kecenderungan global mengarah pada persaingan dan pertarungan antar negara yang semakin tinggi.
BACA JUGA:Bolehkah Non-Muhrim Bersalaman? Sebuah Tinjauan Hukum Diperbolehkan dengan Catatan
BACA JUGA:Perbedaan Sistem Pesantren dan Feodalisme-Fasisme
Kecenderungan ini semakin menguat karena dipicu terutama kebijakan Pemerintah Presiden Donald Trump tentang tariff yang diterapkan kepada setiap negara yang menjadi mitra dagangnya.
Kebijakan Presiden Trump ini tidak hanya berlaku pada negara adidaya lain, seperti Cina maupun Rusia, tetapi juga kepada negara-negara yang selama ini menjadi sekutunya, termasuk Indonesia.
Sebelumnya, konflik antar negara terjadi di berbagai kawasan masih terjadi.
Di Eropa, perang Rusia-Ukraina masih belum ada tanda-tanda mereda. Ketegangan di kawasan Timur Tengah, terutama Israel-Palestina, serta ketegangan diplomatik di Lebanon dan Suriah, masih mewarnai stabilitas kawasan di daerah yang rawan konflik.
Di kawasan Asia Pasifik menghadapi tantangan geopolitik besar dengan penguatan militer dan teknologi China, Korea Selatan dan Korea Utara.
BACA JUGA:Nabi Muhammad SAW dan Tradisi Saling Memberi dari Ahlus Suffah dan Darul Arqam
BACA JUGA:Xpose Uncensored dan Pesantren dalam Perspektif Komunikasi dan Public Relations
Termasuk juga di kawasan Asia Tenggara, terutama di Myanmar dan konflik perbatasan Thailand-Kamboja masih menjadi pemicu ketegangan di kawasan ini.
Situasi ini akan mempengaruhi terhadap lingkungan strategis negara kita.
Kondisi ini berperan besar dalam membentuk arah dan stabilitas ekonomi global, karena hubungan antarnegara tidak hanya dipengaruhi oleh perdagangan dan teknologi, tetapi juga oleh kepentingan politik, keamanan, dan wilayah.