JAKARTA, DISWAY.ID - Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) berhasil menyita barang bukti narkoba sebanyak 214,84 ton selama 1 tahun kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto-Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Presiden Prabowo Subianto mengatakan jumlah narkoba sebesar itu berhasil menyelamatkan 629 juta orang.
BACA JUGA:Bersama Chiki Fawzi, Dompet Dhuafa Kepri Ajak Kepedulian Bersama Bagi Palestina
BACA JUGA:Semakin Dekat dan Mudah Dijangkau, JAECOO Resmikan Dealer ke-13 di Kelapa Gading
"Berhasil mereka (Polri) sita dan merebut adalah 214,84 ton nilai uangnya 29,37 triliun. Bila tidak berhasil mereka sita dan tangkap, itu bisa digunakan 629 juta manusia, lebih dari dua kali bangsa Indonesia," ujar Prabowo saat memberikan sambutan di acara pemusnahan narkoba di Lapangan Bhayangkara pada Rabu, 29 Oktober 2025.
Karena itulah, Prabowo memberikan apresiasi sebesar-besarnya atas penangkapan dan penyitaan terkait narkoba ini. Prabowo menyampaikan penghargaan kepada anggota kepolisian di mana pun yang tengah bertugas.
"Saya dalam hal ini menyampaikan penghargaan saya sebesar besarnya kepada seluruh anggota kepolisian negara Indonesia di mana pun sedang bertugas,"ujar Prabowo.
Dalam kesempatan yang sama, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo berterima kasih kepada Presiden Prabowo Subianto yang telah menghadiri acara pemusnahan barang haram tersebut.
BACA JUGA:KP2MI Pulangkan 26 WNI Korban TPPO dari Myanmar, Imbau Tak Mudah Tergiur Tawaran Kerja Ilegal
"Kehadiran Bapak (Presiden Prabowo) hari ini sebenarnya di luar ekspektasi kami. Karena beberapa waktu yang lalu, 3 atau 4 hari yang lalu, kami lapor Bapak (Presiden Prabowo) di Bandara Halim," kata dia.
"Saat itu, Bapak (Presiden Prabowo) langsung berkenan untuk memimpin pemusnahkan, bahkan beliau menyampaikan kalau ada pabrik atau penangkapan besar beliau akan langsung hadir. Terima kasih Pak (Presiden Prabowo) Ini membuat seluruh anggota kami menjadi sangat termotivasi," terus Kapolri
Selain itu, ia mengatakan jika pada tahun 2030 hingga 2035 mayoritas masyarakat Indonesia akan berada pada usia produktif.
Oleh karenanya, hal tersebut harus dimanfaatkan secara optimal untuk mewujudkan generasi emas 2045 mendatang.
"Guna mewujudkan hal tersebut dibutuhkan sumber daya manusia yang sehat, cerdas, unggul, dan berkualitas. Berbagai program pemerintah telah dicanangkan untuk meningkatkan kualitas SDM, seperti makan bergizi gratis (MBG), Sekolah Rakyat, Sekolah Garuda, magang nasional, dan pelatihan vokasi," ungkapnya