BMKG Prediksi Puncak Musim Hujan Terjadi November–Desember 2025, Berakhir April 2026

Sabtu 01-11-2025,06:56 WIB
Reporter : Khomsurijal W
Editor : Khomsurijal W

"Setiap kali ada potensi curah hujan di atas 150 milimeter, OMC akan segera dilakukan. Anggarannya sudah disiapkan karena ada kemungkinan beberapa kali terjadi anomali cuaca,” ujar Pramono di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat, 31 Oktober 2025.


Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung bakal menggiatkan Operasi Modifikasi Cuaca untuk mengantisipasi hujan ekstrem-disway.id/Cahyono-

Selain OMC, Pemprov DKI juga menyiagakan 560 unit pompa stasioner di 191 lokasi serta 627 unit pompa mobile di lima wilayah kota administrasi.

BACA JUGA:NasDem Tanggapi Usulan Gelar Pahlawan untuk Soeharto: Perlu Penilaian yang Arif dan Objektif

Menurut Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta Ika Agustin Ningrum, sekitar 3.908 personel pasukan biru telah disebar ke lapangan untuk menangani banjir secara cepat.

Pengerukan waduk, situ, embung, sungai, dan saluran penghubung (PHB) juga terus digencarkan.

Hingga pertengahan Oktober 2025, total volume pengerukan mencapai 704.523 meter kubik di 1.788 titik.

“Kami juga menurunkan 258 unit excavator dan 449 unit dump truck untuk mempercepat proses pengangkutan sedimentasi,” kata Ika.

Selain itu, wilayah pesisir utara Jakarta juga diingatkan untuk mewaspadai potensi banjir rob yang diprediksi terjadi antara 6–8 November 2025.

BACA JUGA:Jelang Nataru, Kemenhub Bakal Periksa Kendaraan Sekaligus Sopir Bus

Pramono berharap air pasang tersebut tidak diperparah oleh banjir kiriman dari hulu maupun banjir lokal.

Untuk memperkuat mitigasi, Pemprov DKI berkomitmen menyampaikan informasi cuaca terkini melalui berbagai kanal resmi pemerintah agar masyarakat lebih waspada dan tanggap menghadapi kondisi ekstrem.

Kategori :