Tetap Perawan
--
Sepanjang perjalanan 10 jam dari Poso ke Luwuk, ingatan saya terus ke Sumatera: ke daerah bencana.
"Mungkinkah alam Banggai ini bisa bertahan seperti ini untuk 20 tahun ke depan? Tidak kah hutan sepanjang perjalanan ini akan habis juga kelak? Lalu akan timbul bencana seperti di Sumatera?"
Sudah begitu banyak sungai saya lewati. Semuanya berair jernih. Dengan bebatuan kecil dan pasir kasar di dasarnya. Setiap melalui sungai itu rasanya ingin turun dari mobil. Lalu berkecipung di situ. Saking bening airnya.
Memang, di beberapa tempat jalannya rusak. Itu akibat bukit yang longsor. Tapi hanya menimbulkan luka kecil di lereng butiknya. Tidak seberapa dalam goresan lukanya. Kanan-kiri-atasnya tetap terlihat hutan yang utuh. Yang mampu menahan longsoran itu tidak meluas.
Kalau pun ada industri baru di sepanjang jalan itu adalah industri pengolahan kelapa. Bukan smelter nikel. Bukan batu bara. Bukan sawit.
Dengan harga kelapa sekarang ini rasanya hutan kelapa itu tidak akan berubah jadi sawit. Memang pernah harga kelapa jatuh sampai tinggal Rp2.000. Saat itu, 20 tahun lalu, sampai banyak pohon kelapa dibiarkan tidak terawat. Tidak pula ada penanaman baru. Tidak ada peremajaan. Tapi tetap tidak ada yang diubah jadi sawit.
Kini harga kelapa terus melonjak. Terutama sejak orang Tiongkok suka minum santan dingin. Santan yang sudah dikalengkan. Di mana pun saya makan di Tiongkok selalu melihat sajian santan dalam kaleng.
Bahkan kini apa pun dari kelapa laris manis: tepungnya, bahkan airnya. Maka pabrik kelapa modern sekarang ini efisiennya bukan main: airnya pun laku. Yang dulu dibuang itu.
Air kelapa itu dibekukan. Lalu diekspor. Daging kelapanya, dulu, hanya bisa dibuat kopra. Kini daging itu diambil dulu santannya. Diambil 50 persennya. Sisanya dikeringkan. Dijadikan tepung. Tepung itu masih gurih karena masih mengandung sedikit santan. Tepung itu diekspor.
Pabrik yang tidak kombinasi seperti itu akan tutup. Kalah efisien. Persaingan pabrik kelapa pun sangat ketat. Apalagi investor dari Tiongkok juga mulai bikin pabrik di Sulteng-Sulut. Setidaknya sudah ada lima pabrik kelapa dari sana.
Mungkin pabrik-pabrik itu akan berjasa mempertahankan lingkungan alam Sulut dan Banggai. Tapi siapa yang akan mempertahankan hutan-hutan di gunung-gunung itu? Sepanjang Poso, sampai Banggai, hutannya begitu perawan. Saking perawannya teroris pun pilih hutan itu sebagai pertahanan terakhirnya: baru bisa ditumpas habis lima tahun lalu.
Zaman dulu, wilayah ini masuk kerajaan Banggai. Mulai dari Poso sampai pulau-pulau di seberang Luwuk. Di utara pulau-pulau itu berdiri kerajaan Ternate yang kuat.
Banggai bisa bikin bangga: lingkungannya terjaga. Bahkan sungai di dalam kota Luwuk pun mengalir ke laut dalam keadaan jernih. Bening. Padahal ini musim hujan. Air hujan biasanya membawa lumpur dari gunung. Warna cokelat. Keruh.
Boleh dipastikan di antara sungai yang melintas di dalam kota, sungai di kota Luwuk-lah terjernih di Indonesia.
Menjelang senja itu, 19 Desember lalu, saya jalan-jalan di pantainya: pantai Lalong. Pantai yang berbentuk teluk. Teluknya hampir melingkar menyerupai huruf O yang belum selesai ditulis. Salah satu sungai itu bermuara di Lalong. Saya jenguk muaranya: jernih sekali. Sampah pun tidak terlihat.
Ada masjid besar di pantai itu. Saya magriban di situ. Halamannya luas. Menghadap pantai. Sayangnya halaman itu dipasangi keramik. Putih. Mengilap. Silau di siang hari. Licin di kala hujan. Keramik ini sangat tidak cocok dengan lingkungan pantai yang indah. Bahkan tidak cocok dengan keindahan masjidnya.
Dari pantai Luwuk saya memandang senja ke gunung di sekelilingnya. Hijau. Utuh. Tidak terganggu nikel. Tidak terganggu sawit. Tetap perawan. Entah sampai kapan.(Dahlan Iskan)
Komentar Pilihan Dahlan Iskan Edisi 23 Desember 2025: Tetap Perawan
Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
ORANG TUA TAK PERNAH IKUT AUDISI UNTUK TRAGEDI.. Cerita Rob Reiner ini mengingatkan satu hal sederhana: tak ada orang tua yang mendaftar untuk punya anak pecandu narkoba. Tidak ada formulir. Tidak ada briefing. Tahu-tahu hidup berubah jadi ruang gawat darurat tanpa dokter jaga. Di luar sana, sukses sering diukur dari karier dan popularitas. Tapi di rumah, ukuran sukses jauh lebih sunyi: pintu masih utuh, kursi tidak raib, dan anak pulang dengan kesadaran penuh. Hal-hal kecil yang baru terasa mahal setelah hilang. Yang sering dilupakan: kecanduan bukan soal miskin atau kaya, kampung atau Hollywood. Narkoba tidak peduli siapa bapaknya, apalagi jumlah piala di lemari. Ia bekerja sistematis, konsisten, dan nyaris selalu menang. Humor getirnya: orang bisa mengatur film berjam-jam, ratusan kru, jutaan dolar—tapi tak mampu mengatur satu anaknya sendiri. Hidup ternyata bukan soal kontrol, tapi soal ketahanan. Pada akhirnya, kisah ini bukan tentang politik, ateisme, atau Trump yang nyeleneh. Ini tentang orang tua yang kalah lelah. Dan tentang kita semua yang seharusnya pulang, menengok anak, lalu diam-diam bersyukur: hari ini masih normal.
istianatul muflihah
Bapak dan 3 Anak Perempuannya. Kemarin hari ibu, tapi saya ingin menulis soal bapak. Bapak mulai berinisiatif mengadakan khataman untuk 'merayakan' sesuatu di rumah. Pertama, saat saya hendak berangkat kuliah S1 di UGM tahun 2016 lalu. Kedua, saat kakak perempuan saya hendak menikah. Khusus untuk ini bapak yg mengaji sendiri. 30 juz. 1 hari 1 malam sebelum akad. Ketiga, saat adik perempuan saya hendak berangkat kuliah. Baginya, itulah salah satu cara merayakan moment. Sederhana tapi mengandung pesan agar eling. Selamat hari ibu (kemarin) dan terimakasih bapak.
JedaSejenak dot Com
Ketika Rob dan istrinya diperlihatkan Tuhan behind the scene seluruh kejadian yang dialami mereka di dunia ini, serta merta mereka bersimpuh mengakui kesalahan mereka. Satu permintaan utama mereka adalah, "Tuhan, kembalikan kami ke dunia ini walau sekejap saja, niscaya kami tidak akan seperti dulu lagi, kami akan menuhankan Engkau". Sayangnya permintaan ini tidak bisa dipenuhi, karena akan mengoyak rasa keadilan manusia lain yang sudah susah payah mempertahankan iman mereka di tengah ejekan, makian, dan persekusi.
Ahmad Zuhri
Berbahagia lah anda yg punya kesempatan kumpul dengan keluarga sambil mendampingi tumbuh kembang anak anda.. Masih banyak diluar sana yg jarang dapat kesempatan untuk itu, biasanya paling banyak karena resiko pekerjaan dan tugas yg tidak bisa ditinggalkan.. Kl ada yg ngomong, gampang tinggal cari kerja yg dekat keluarga atau makanya direncanakan dari awal kalau udah menikah tidak jauh dari keluarga.. yg ngomong gitu sebenarnya pengen tak 'pisuhi' tapi dalam hati.. Ada faktor eksternal dan internal yg mempengaruhi psikis anak, faktor internal ini salah satunya adalah kondisi Ibu saat mengandung buah hatinya ternyata sangat berpengaruh.. Tapi kadang disitu lah ujian keimanan dan kesabaran, disaat segala daya dan upaya sudah dicoba.. biarlah hak preogatif Allah yg bekerja..
adirajasa 46
Cerita tentang orang yang sakaw benar adanya dan memang seperti itu Waktu saya SMA dulu, waktu berangkat dan pulang sekolah selalu lewat lapangan badminton disebuah perempatan - jalan kaki saja. Di seberangnya, di hook, ada rumah putih 2 lantai yang bagus. Saya nggak kenal siapa yang punya, tapi tahu ada anaknya yang waktu itu umurnya sekitar 20 tahun. Nggak kenal juga, tapi suka melihat dia disitu. Orangnya agak tinggi, sekitar 180 cm, putih dan kurus. Syahdan, beberapa bulan kemudian rumah tersebut mulai seperti tidak terurus. Di parkiran sudah tidak ada lagi terlihat mobil dan motor. Kemudian daun jendela mulai hilang. Dulu masih ada gordennya. Sekarang bagian dalam rumah terlihat dari luar. Didalamnya mulai tidak ada lagi hiasan dinding yang terlihat. Malam hari gelap tanpa lampu, ternyata PLN sudah cabut aliran listrik disitu. Kemudian barang-barang besar seperti meja kursi lemari mulai hilang. Entah siapa yang mengambil. Berikutnya semua daun jendela dan daun pintu hilang. Tahap selanjutnya kusen-kusen juga dicopot. Pagar juga, anak tangga putar dari besi yang ada didekat parkir mobil juga lenyap. Akhirnya semua kosong. Plong Ada keramik yang mulai dicopoti sebagian. Rumah saya sekitar 100 meter dari rumah itu kalau kearah sekolah. Bertahun-tahun rumah tersebut kosong, pohon liar mulai tumbuh dibadan rumah tersebut, yang bibitnya berasal dari biji-bijian yang dibawa burung. Ini bukan tulisan bohong. Banyak lokasi lain dengan cerita sama dan sedikit berbeda.
Wilwa
@SA. Di Israel, penganut ateis sekitar 25%. Dan yang “secular” yang terdiri dari ateis, agnostik, skeptic, hingga spiritual but not religious, persentasenya bisa mencapai 65%. Mereka itu hanya Yahudi secara budaya dan tidak mempercayai Taurat/Torah yang bagi mereka hanya tulisan manusia di masa lalu. Mereka tak percaya mitos bahwa Yahudi adalah chosen people. Rerata Yahudi berpendidikan tinggi sehingga paradoxnya adalah mereka tak lagi mempercayai kitab suci peninggalan leluhur mereka sendiri secara literal. Mereka bisa melihat bahwa banyak ajaran yang outdated. Karena mengajarkan violence/kekerasan dan hate/kebencian terhadap race/religion lain. Mereka pulalah yang mendemo Bibi/Benjamin Nethanyahu. Mengkritik policy Bibi. Paradoxnya adalah semakin banyak ateis di Israel atau di Timur Tengah secara keseluruhan, maka perdamaian akan terwujud di kawasan yang sejak 4000 tahun yang lalu tak pernah padam api peperangan, pembunuhan, kekerasan yang dipicu oleh kebencian antar ras/suku dan/atau antar agama/keyakinan.
Prieyanto
Daun Kering, Tulisan CHD kali ini, kembali membuat ingatanku melayang ke masa muda. Di sebuah rumah kost dengan 6 kamar berjejer. Suatu saat tanpa mengetuk pintu, ayas buka pintu kamar 1. Terkejutlah teman penghuni kamar, dengan intonasi naik, "Cuk...! garai kaget wae". Terlihat ia sedang sibuk memasukkan sesuatu ke dalam kantong plastik ukuran 1/4 kg, seperti daun yang sudah kering, " Opo iku Dul...? " "Makane ojo sibuk karo cewek terus, garai ngentekno duit, klo iki barang sing iso nekakno duit" Jawabku, "Mereka yang mau, yo mereka yang traktirlah... Ooh ayas ngerti makane tadi kaget, kau pikir tadi pengrebekan yo..? ". Bulan berganti tahun, ada kabar teman penghuni kamar 6, masuk rumah sakit karena kecanduan dan ada komplikasi, 2 minggu dijemput malaikat Izrail. Ada penyesalan dari kamar 1, ia pemasok utamanya, ternyata daun kering hanya sekedar, yang berbentuk tablet dan cairan yang dikonsumsi kamar 6. Setelah itu penghuni kamar 1 insyaf, kembali ke jalan yang benar, saat ini sibuk menjadi marbot di masjid dekat rumahnya. #prie
Muh Nursalim
Maka, ada sebuah pesantren. Di lereng gunung lawu sebelah barat. Aslinya itu pesantren penghafal alquran. Yang lulus pasti hafal alquran 30 juz. Belakangan ada program khusus. Ternyata yang khusus itu boleh tidak hafal 30 juz. Lebih ringan targetnya. Tetapi bayarnya lebih mahal. Kenapa target sedehana tetapi lebih mahal harganya ?. Orang2 kaya tentu sangat bahagia jika anak-anak mereka juga masuk pesantren. Ndak usahlah sampai hafal 30 juz. Wong ndak kena narkoba saja sudah sangat-sangat bersyukur. Ternyata peminat buanyak. Pak kyai sangat jeli dalam membidik pasar. Kelas menangah muslim kaya sangatlah banyak. Mereka itulah peminat progran khusus tersebut.
Achmad Faisol
sebuah buku berjudul "atomic habis" karya james clear berkisah tentan tentara amerika yang kecanduan heroin saat di vietnam... ternyata, solusinya tentara itu harus pulang ke amerika, karena saat itu di amerika susah mendapatkan heroin, lingkungan juga berbeda... masalah yang sering terjadi kenapa setelah rehabilitasi kambuh lagi adalah yang bersangkutan kembali ke lingkungan semula... kecanduan di sebuah lingkungan -> rehabilitasi -> kembali ke lingkungan asal -> kecanduan lagi -> rehabilitasi -> kembali ke lingkungan asal -> kecanduan lagi -> dst... maka, pindahlah dari lingkungan itu sehingga susah mendapat akses ke narkoba...
Mbah Mars
Rob, biasanya bikin film berdasar kisah orang lain, baik fiktif maupun nyata. Kelak, suatu saat perjalanan hidupnya akan layak difilmkan. Apalagi jika ternyata si pembunuh bukan Nick anaknya sehingga jalan cerita menjadi lebih menarik.
Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
KALKULATOR "BAKUL BERAS" DAN LOGIKA KEUANGAN.. Ada perusuh kirim WA ke saya. Nanya: seberapa cepat saya bisa menghitung IRR hanya pakai kalkulator bakul beras. Tanpa tabel bunga. Tanpa kalkulator finansial. Saya jawab singkat: 1–2 menit. Cukup untuk langsung menentukan feasibility sebuah investasi. Karena dalam praktik, keputusan bisnis tak menunggu kita buka tabel atau manual. Ironisnya, banyak yang sudah pakai kalkulator finansial canggih pun tetap kesulitan. Masalahnya bukan di alat, tapi juga di logika keuangan. ### Alhamdulillah..
Laksana DedeS
Penyalahgunaan obat psikotropika adalah salah satu the darkness of happiness. Manusia terobsesi dengan perasaan bahagia. Glorifikasi kehidupan bahagia selamanya berefek negatif bagi kelangsungan hidup. Padahal menurut neuroscintist dr Ryu Hasan, kebahagiaan itu gak penting penting amat bagi evolusi sapiens. Diperlukan sedikit saja perasaan bahagia sebagai penyemangat meneruskan kehidupan. Bahagia bukan tujuan. Alih-alih kebahagiaan, kecemasan lebih mempertahankan kehidupan sapiens karena dapat meningkatkan kewaspadaan terhadap bahaya. Orang yang sedang bahagia cenderung lalai dan meremehkan bahaya dan otaknya menjadi tidak rasional. Makanya ada yang berpesan jangan berjanji ketika sedang bahagia. Orang yang sedang bahagia, sukses, jatuh cinta, dan yang terpengaruh obat psikotropika kurang lebih kondisi otaknya sama. Ada badai listrik dan banjir hormon dophamine di bagian tertentu otaknya. Kondisi ini membuat diri terasa terbang dan di saat yang sama rasionalitas nya berkurang. Orang bilang jatuh cinta berjuta rasanya. Sampai ada yang bilang tai kucing terasa coklat. Benar benar irasional. Kondisi bahagia membuat individu ketagihan. Percobaan pada tikus membuat mereka terus memijit tombol yang dihubungkan dengan alat di kepalanya yang merangsang perasan bahagia, daripada memilih makan. Sampai tikus itu mati karena tidak makan. Persis seperti orang yang kecanduan game online berhari hari tanpa henti, tanpa makan, sampai akhirnya meninggal.
Gunawan Harijadi
Pak Dis kehabisan topik, sampai2 berita gak penting beginipun dimuat. Cerita ini sdh ada di mana2, minggu lalu, aku baca di CNN. Kayaknya di detik.com pun sdh ada. Eh gak taunya dimuat di sini... LOL. Gak papa, biar hemat waktu para pembaca, gak usah repot2 baca. Lihat headline-nya saja lalu browsing ke website lain....
Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
@mas Santo Yap.. SALUT UNTUK YANG BERNIAT BERHENTI.. Saya salut kepada siapa pun yang pernah terjerumus narkoba, lalu insaf dan berniat berhenti. Itu bukan perkara ringan. Melawan zat adiktif berarti melawan diri sendiri, kebiasaan lama, dan lingkungan yang sering kali tidak ramah pada perubahan. Niat untuk berhenti adalah langkah paling mahal dalam proses pemulihan. Rehabilitasi, obat, konseling—semuanya penting. Tapi tanpa niat, semuanya hanya formalitas. Mereka yang berani mengakui masa lalu dan memilih jalan baru layak dihormati, bukan dicibir. Karena berhenti dari narkoba bukan soal sehari-dua hari, melainkan perjuangan panjang yang penuh jatuh-bangun. Kita boleh berbeda pendapat, berbeda bacaan, bahkan berbeda cara pandang. Tapi ketika seseorang berkata, “Saya ingin berhenti,” di situ ada keberanian yang patut diapresiasi. Semoga niat baik itu tidak berhenti sebagai slogan, tetapi berubah menjadi konsistensi. Dan semoga lingkungan sekitar lebih banyak memberi dukungan, bukan penghakiman.
Santo Yap
Saya pecandu narkoba dari 15 tahun yang lalu sampai hari ini tetapi setelah saya baca tulisan diatas, saya bertekad kuat dan bersumpah mulai hari ini, mulai hari ini saya berniat tidak akan baca tulisan disway lagi
Miftakhi Zakaria
Rob bukan Rabb Teringat akan momen Abah DIS pernah syukuran dengan mengundang makan Mas Azrul dan Mbak Isna. "Waktu itu saya undang mereka berdua untuk makan malam sangat spesial. Saya katakan kalau saya mau berterima kasih kepada mereka. Saya katakan kepada mereka, saya undang Anda makan karena ingin berterima kasih. Karena, selama ini Anda tidak merepotkan saya. Seandainya Anda terlibat narkoba, tentu saya harus berurusan dengan polisi. Saya juga tidak bisa bekerja. Kalau Anda terjerat narkoba mungkin saya juga akan “habis”.....
Macca Madinah
Selain narkoba, ada juga kecanduan rokok. Juga tidak kalah bahayanya, terlebih bagi yang kecanduan di level menengah bawah, karena sampai mengorbankan jatah susu beras dan semua kebutuhan pokok, kalah telak dengan keinginan menghirup nikotin. Kecanduan obat juga berbahaya, misal obat pengurang rasa sakit. Banyak di serial tv amser, orang baik-baik yang mengalami kesakitan karena kecelakaan, misalnya, kecanduan mengurangi rasa sakitnya dari obat2an yang tersedia. Akibatnya juga tidak kalah serius. Dan, walau dampaknya relatif lebih "aman", ada juga ketagihan nonton Netflix, main game, K-Pop, dst. Bakal menguras stamina waktu tidur, dan kadang2 sampai dompet juga. Tidak jarang para penggemar K-Pop memburu pujaannya sampai ke ujung dunia.
Murid SD Internasional
CATATAN UNTUK BOY (TERAKHIR) Boy... Intinya yang aku perhatikan dari keseluruhan skeptisisme kau kemarin, kau itu masih berpikir di dua kutub lama, yaitu berpikir di kutub minta charity, dan di kutub eksploitasi. Pola pikir aku? Terkait carbon-subscription hutan hujan tropis Papua? Hohoho... sudah naik level, bah... ke kutub ketiga: - Pricing Global Risk, - Sovereign Leverage, - Non Extractive Recurring Revenue, - Long Term Bargaining Power. Inilah, Boy... statecraft... level tinggi. Nah... aku undang kau, naik ke level tinggi ini. So... tentukan pilihan kau, Boy.
Udin Salemo
@"wakhaji" JZ, upah buruh tani 40 ribu per hari, itu di jabar, pulau jawa. coba, betapa mengenaskannya upah buruh tani yang di luar pulau jawa. di sumatera, kalimantan, sulawesi dan indonesia timur mungkin lebih mengenaskan. bisa jadi lihat dompet isinya bukan 5 lembar uang 2000, tapi 5 lembar uang bergambar Tjut Nyak Meutia.
Liam Then
Harus dijawab ya? Kalau begitu jawaban saya dalam bentuk saja : Dulu, saya minta sekarung tanah bakar, yang bahannya ada mengandung kotoran sapi,sama kawan yang ada ternak sapi. Saya gotong lah itu karung 25kg, jalan kaki. Separoh jalan, ternyata saya haus, duit ndak ada. Terpaksa saya berhenti, kemudian turunkan itu karung tanah bakar. Setiap orang lewat, saya tawarkan. "Tanah bakar Pak, Bu , Tahi sapi asli , baru dibakar tadi pagi." "Beneran asli?" "Boleh bapak cicip, tapi tidak saya sarankan" "Hahaha kamu ini, berapa nih?" "50rb Pak" "Woalah...ini sapinya makannya mie ayam ya, kom mahal sekali" "Bapak ndak tahu, ini tanah bakar murni pakai tahi sapi, biasanya ada campuran tahi kambing, bahkan ada kadang yang ndak ada tahi-nya" "Ah yang bener? Masa ada pupuk tahi sapi palsu" "Hahaha, bapak belum tahu sih" "Memangnya kamu pernah cicip, kok tahu palsu?" "Aduh....serangan balik bapak mantab...1-1 ya pak, mari kita damai, tak perlu omong icip asli apa ngga" "Jadi mau dijual ngga ini?" "Mau lah Pak 50rb, kalo bapak ndak mau, besok naek" "Kamu ini, 10 rb saya bayar, mana ada tanah bakar tahi sapi 50rb" "Eh Pak ini murni pakai tahi sapi as....ehmm....pak ini tanah bakar berkualitas top grade, 50rb harga pas, saya yang tentukan harganya" "Jualan kok ngeyel, 10rb hayo" "Ndak bisa pak, harus 50rb" "Yah sudah saya bayar 50rb, tapi kamu icip dulu" "Bagaimana kalau bapak saya kasih gratis, tapi bapak cicip sekarang? " "Tak mau ya sudah"
yea aina
Om @Liam, Pak @JSp. Sejak berlakunya omnibuslaw (UU cilaka-cipta lapangan kerja) komoditas batu bara berubah status menjadi barang kena pajak (BKP). Ini seperti "lubang besar" yang disiapkan untuk menggerogoti kas negara, melalui hak pengajuan restitusi PPN oleh para bohir BB. Bahkan dilaporkan dompet negara tekor hingga 25 T hanya untuk membayar restitusi PPN yang diajukan. Jadi "kepentingan" terselubung dari penyusunan UU cilaka: yang kaya makin kaya, orang miskin sulit cari kerja.
Jokosp Sp
Ko@Liam tolong hitungkan keuntungan KPC/ tahun dan uang pajaknya yang masuk ke negara, saya kok ngebleng ini. Sample satu perusahaan KPC yang punya lahan konsesi 90.938 ha dengan produksi per hari 146.000 ton. Acuan GAR 5.400 dengan nilai jual US$108 dan cost produksi US$50. Pajak yang harus disetor ke negara : 1.Royalti 13,5% pemilik IUK 2.Pajak Penghasilan Badan 22% sebagai pemilik PKP2B 3.Pajak Pertambahan Nilai PPN 12% 4.Sewa Barang Milik Negara 0,21% pemegang IUPK. Saya akan lampirkan juga 60 lebih emiten batu bara dan energi juga jasa logistik terkait yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Bukannya mereka itu horang kaya?. Dan kenapa pajaknya boncos ke negara?. Bingung saya. Bukannya negara juga harusnya "kaya"?.
Liáng - βιολί ζήτα
Murid SD Internasional, Adik terlalu idealis, seakan-akan semudah membalikan telapak tangan !! Dunia ini tidak baik-baik saja, ada banyak kekuatan dibalik semua kepentingan. Kekuatan seperti apa yang dimiliki Indonesia untuk mewujudkan "narasi bombastis" yang Anda usung ?? Ketika "narasi bombastis" yang Anda usung tersebut tidak dipedulikan oleh dunia..... toh Indonesia "kalah luas dalam hal kepemilikan hutan tropis yang tersisa" jikalau dibandingkan Amerika Latin ataupun Afrika..... lantas Indonesia bisa apa ?? By the way, Apakah Anda sudah membaca buku "Potret Keadaan Hutan Indonesia" yang diterbitkan oleh Forest Wacht Indonesia dan Global Forest Wacht Indonesia ?? Dugaan Anda bahwa hutan tropis di Amazon dan Kongo sudah terfragmentasi..... hal itu pun "sudah terjadi" di hutan tropis Papua !! Dan..... apakah Anda tahu, bahwa hutan tropis di Papua sudah berkurang sangat-sangat signifikan semenjak dipantau terus-menerus dari tahun 2000an ??
istianatul muflihah
Saya tiap bulan order narkotika. Macam macam. Ada codein, morfin, pethidin. Kadang juga psikotropika. Diazepam. Midazolam. Alprazolam. Misalnya Dalam hal ini, negara mencatat saya sebagai 'pengedar'. Jalur resmi. Tapi, pelaporan di indonesia masih belum begitu terintergrasi. Rantai penyaluran dari hulu ke hilir belum jadi 1 aplikasi. Ini tentu jadi celah. Dan moral masing masing yang akan bicara.
yea aina
Para pecandu narkoboi akan sering berhalusinasi. Pun si Nick anaknya Rob Reiner, disaat labil ia suka bertanya ke siapa pun bahwa ia orang terkenal bukan? Hampir mirip narkoboi, kecanduan berkuasa bisa menyebabkan halusinasi juga. Merasa terkenal dan sangat mudah merekayasa apapun. Halusinasinya bisa berasal dari dirinya sendiri atau "pujian" sundul plafon oleh orang-orang disekelilingnya. Karena cawe-cawe yang paten, merekayasa penempatan seseorang jadi ketum partai. Hingga dielu-elukan secara halu sebagai raja Jawa. Padahal gerombolan itu gak terima, ketika jujungannya disematkan gelar sebagai Firaun. Pun belakangan banyak terbukti, rekayasanya memang sekelas Firaun. Mengacak-acak konstitusi untuk melanggengkan kekuasan. Termasuk "menitipkan" anaknnya jadi orang ke 2 via jalur non meritokrasi.
Johannes Kitono
Adiksi Nick. Turut berduka cita atas tewasnya Rob Reiner dan isteri. Besar kemungkinan dibunuh oleh Nick Reinernya. Anaknya yang pecandu Narkoba. Tingkat kecanduan Nick sudah sampai Adiksi. Konon kenikmatan obat yang dirasakan pecandu Adiksi. Puluhan kali lipat dari pada kenikmatan sex. Jadi segala cara akan digunakan untuk mendapatkan narkoba. Mencuri apa saja sudah merupakan dosa standar bagi pecandu Adiksi. Berbohong dan kata kata penuh dengan manipulasi. Pokoknya menghalalkan segala macam cara untuk mendapatkan narkoba dari kurir atau bandarnya. Tipe pecandu seperti Nick yang sudah 18 kali masuk rehabilitasi. Sudah sangat parah apalagi nanti terbukti bunuh kedua ortunya. Lebih baik di suntik mati saja. UU di NKRI terlalu lunak terhadap pemakai Narkoba. Tidak seperti di China, Singapore dan Malaysia. Berlaku hukuman mati bagi pengedar dan bandar Narkoba. Tindakan preventif bagi setiap ortu. Jangan membiarkan anak anaknya bergaul dengan teman teman yang bad influence. Sekali anak sudah terjebak narkoba. Masa depannya suram dan sekeluarga harus ikut memikul aibnya. Semoga Semuanya Hidup Berbahagia.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:

Komentar: 33
Silahkan login untuk berkomentar