Lombok Surganya Kelapa, Rp16,8 Miliar Dikucurkan untuk Pengolahan VCO

Lombok Surganya Kelapa, Rp16,8 Miliar Dikucurkan untuk Pengolahan VCO

Potensi kelapa di Lombok diolah menjadi VCO-Memiliki manfaat untuk kesehatan-Kemenperin

JAKARTA, DISWAY.ID - Lombok, bukan hanya surga bagi wisatawan, tetapi juga kelapa. 

Sudah menjadi rahasia umum kalau Indonesia memiliki sejumlah komoditas unggulan yang memegang peran penting dalam pasar global. 

Salah satu komoditas tersebut adalah kelapa yang masih sangat potensial untuk dikembangkan dan berpeluang ditingkatkan nilai ekspornya.

"Potensi kelapa di Indonesia, khususnya di Lombok, berlimpah. Potensi ini harus dimanfaatkan seoptimal mungkin dengan penyusunan roadmap hilirisasi kelapa terpadu dan penentuan model bisnis yang tepat untuk mengembangkan ekosistem pengembangan kelapa terpadu. Saat ini, Kemenperin bersama stakeholders terkait sedang menyusun roadmap tersebut,” ujar Direktur Jenderal Industri Agro, Putu Juli Ardika dalam kunjungan kerja ke Lombok, Nusa Tenggara Barat pada Selasa (23/04).

BACA JUGA:Mengenal Cita Rasa Kuliner Khas Jawa Timur, Banjarmasin, dan Lombok, Cocok untuk Buka Puasa

Lombok merupakan salah satu daerah yang dianggap dapat menjadi center of excellence sebagai contoh pengolahan kelapa yang baik. 

Menindaklanjuti hal tersebut, pemerintah telah menggelontorkan Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar Rp16,8 Miliar ke Kabupaten Lombok Utara untuk mendukung industri pengolahan kelapa sepanjang tahun 2022 hingga 2024.

Di wilayah tersebut, pelaku industri kelapa mampu menghasilkan Virgin Coconut Oil (VCO), minyak dan tepung kelapa.

BACA JUGA:Indonesia Gelar 2 Seri MXGP 2024 di Sumbawa dan Lombok, Tiket Sudah Bisa Dipesan Mulai Sekarang!

Menyoroti peran penting dalam menjaga lahan budidaya kelapa yang lestari, Putu menegaskan pentingnya memperhatikan kebutuhan akan ruang untuk aktivitas lain, agar kebutuhan seperti lahan pangan tidak turut dikorbankan. 

Dengan demikian, hal itu dapat mendukung dan berdampak pada ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

"Sumber daya manusianya juga perlu diperhatikan agar mampu mengikuti perkembangan zaman dan tuntutan konsumen. Kami memandang perlu adanya pelatihan SDM yang bisa difasilitasi oleh Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin,” ujar Putu.

Selain tantangan di sektor SDM, industri kelapa juga mengalami tantangan di sisi hilirnya. 

Meski telah mampu menghasilkan minyak kelapa, VCO dan tepung kelapa, namun masih terdapat beberapa produk hilir yang potensial untuk dikembangkan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: