JAKARTA, DISWAY.ID -- Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) menegaskan bahwa Program Makan Bergizi Gratis (MBG) bukan sekadar upaya pemerintah untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat, melainkan investasi jangka panjang bagi masa depan Indonesia.
Menurut Zulhas, program ini berpotensi besar dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM), khususnya melalui perbaikan asupan gizi anak-anak yang menjadi kunci peningkatan kecerdasan intelektual (IQ) bangsa.
Zulhas mengungkapkan bahwa saat ini, rata-rata IQ masyarakat Indonesia masih berada di angka yang perlu ditingkatkan, sekitar 78-80.
BACA JUGA:Projo Jadi Proxy Gerindra? Budi Arie Buka-bukaan soal Arah Politik Baru
BACA JUGA:Sempat Sebut 'Pembunuh UMKM', Cak Imin Tegaskan Tak Musuhi Indomaret dan Alfamart
Menurutnya, kondisi ini menjadi tantangan besar bagi daya saing bangsa.
Program MBG hadir sebagai solusi strategis untuk mengatasi masalah ini dari akarnya, yaitu melalui pemenuhan gizi yang berkualitas.
"Kalau gizinya cukup, fisik oke, otak cerdas. Kita harapkan rata-rata IQ anak Indonesia bisa 120 atau lebih. Kalau 120 ke atas, baru kita mewujudkan Indonesia menjadi negara maju," tegas Zulhas, dikutip Minggu 2 November 2025.
Target Utama Program MBG:
- Menciptakan generasi dengan fisik yang sehat.
- Meningkatkan kecerdasan intelektual (IQ) anak-anak.
BACA JUGA:Budi Arie Soal Projo: Jangan Ada Framing Adu Domba Antara Jokowi dan Prabowo
BACA JUGA:Trah Masih Kuat, Budi Arie Setiadi Terpilih Aklamasi Jadi Ketum Projo!
- Menghindari masalah gizi buruk dan stunting.
- Mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) yang mampu bersaing di kancah global menuju Indonesia Emas.
Standar Gizi Ahli adalah Prioritas Utama
Zulhas menyoroti pentingnya memastikan setiap menu MBG dirancang sesuai standar gizi, meskipun menu tersebut harus disesuaikan dengan preferensi dan budaya lokal agar anak-anak lahap menyantapnya.
1. Pembedaan Menu Lokal
Zulhas mencatat bahwa selera anak-anak berbeda-beda di setiap daerah.