JAKARTA, DISWAY.ID – Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) berencana menggelar evaluasi internal usai Gubernur Riau Abdul Wahid, yang juga kader partai, ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Wakil Ketua Umum PKB, Cucun Ahmad Syamsurijal, menyebut partai akan segera membahas langkah dan sanksi yang akan dijatuhkan kepada Abdul Wahid dalam rapat pimpinan DPP.
Cucun menambahkan, PKB belum membahas secara resmi soal pemberian bantuan hukum kepada Abdul Wahid.
Menurutnya, keputusan terkait langkah partai masih akan dibicarakan bersama jajaran pimpinan DPP PKB.
BACA JUGA:Sekretaris Dinas PUPR PKPP Riau Tak Jadi Tersangka, KPK Ungkap Alasannya
"Kita belum bicarakan itu ya nanti kita belum lihat seperti apa karena kita juga harus minta arahan dulu, saya juga nanti di pimpinan-pimpinan para ketua umum kita akan bicarakan seperti apa langkah-langkah yang diambil karena kita baru dengar barusan rilis dari KPK," tuturnya.
Terkait kemungkinan pemberian sanksi partai kepada Abdul Wahid, Cucun mengatakan hal itu juga belum menjadi agenda pembahasan internal DPP partai.
"Kita ya belum bicara itu makanya tadi jangankan urusan itu (sanksi) jadi kita belum bicara masalah tadi bantuan hukum juga harus dibicarakan di rapatan di DPP," ujarnya.
BACA JUGA:KPK: Kadis PUPR Diminta Setor Rp7 Miliar untuk Gubernur Riau, Diancam Mutasi Jika Menolak
Lebih lanjut, Cucun meminta KPK untuk membuka kasus ini secara transparan agar publik mengetahui duduk persoalan yang sebenarnya.
"Makanya kita juga menghormati apa yang sudah menjadi keputusan dari Komisi Pembarantasan Korupsi nanti tolong dibuka seterang-terangnya, siapa saja, misalkan ini kan jangan sampai karena kader kami misalkan sekarang tidak punya kekuatan apa-apa sehingga bisa terjadi seperti ini," ujarnya.
Wakil Ketua Umum PKB, Cucun Ahmad Syamsurijal, menyampaikan rasa prihatin sekaligus penyesalan atas kasus yang menjerat kadernya tersebut.
BACA JUGA:OTT Gubernur Riau Abdul Wahid: KPK Tegaskan Kasus Diduga Pemerasan di PUPR-PKPP, Bukan Suap
"Kami terhadap kader pasti ya, turut prihatin dan menyampaikan rasa kita juga kepedulian bahwa kok bisa terjadi seperti ini ya di kader kami," ujar Cucun kepada wartawan di Komplek Parlemen, Rabu 5 November 2025.
Cucun juga mengingatkan seluruh kader PKB yang saat ini menjabat sebagai kepala daerah maupun anggota legislatif agar menjadikan kasus ini sebagai pelajaran penting.