Jejak Pilu Monorel Jakarta: Puing Estetika dan Janji Ruang Hijau di Rasuna Said

Jumat 07-11-2025,07:31 WIB
Reporter : Khomsurijal W
Editor : Khomsurijal W

Berdiri mangkrak hampir dua dekade, puluhan tiang monorel di kawasan premium Jakarta akhirnya akan dibongkar. Gubernur Pramono Anung siap mengucurkan APBD untuk menghapus 'luka' yang merusak pemandangan, memicu kemacetan, dan menyisakan cerita proyek ambisius yang gagal.

JAKARTA, DISWAY.ID - Mereka bagai rangkaian patung raksasa yang terlupakan. Berdiri angkuh di tengah gemerlap kawasan bisnis Kuningan dan Senayan, puluhan tiang beton monorel menjadi pengingat pahit sebuah proyek ambisius yang kandas di tengah jalan.

Selama hampir 20 tahun, struktur tak bernyawa itu bukan hanya merusak estetika Ibu Kota, tetapi juga mempersempit ruang gerak warga dan menyita ruang hati.

Kini, angin segar berhembus. Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, dengan tegas menyatakan kesiapannya untuk membongkar "peninggalan era Sutiyoso" itu. Dana APBD telah disiapkan, surat untuk PT Adhi Karya—sang pemegang hak menurut keputusan pengadilan—segera dikirim.

BACA JUGA:90 Tiang Monorel Mangkrak 20 Tahun, Pramono Sebut PT Adhi Karya yang Berhak Bongkar

"Dananya APBD. Pokoknya anggarannya sudah ada," tegas Pramono di Balai Kota Jakarta, Kamis (6/11/2025), dengan nada suara yang meyakinkan.

"Dalam waktu paling lama awal minggu depan ini, saya akan menulis surat kepada Adhi Karya."

Komitmen Pramono bukan isapan jempol belaka. Langkahnya sudah disiapkan secara matang, termasuk dengan melakukan audiensi dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada pertengahan Oktober lalu.

Pertemuan itu untuk memastikan semua proses pembongkaran 90 tiang monorel dilakukan bersih dari masalah hukum dan korupsi.

"Kami telah mendapatkan arahan untuk apabila secara permasalahan hukum sudah selesai," ujar Pramono usai bertemu dengan pimpinan KPK.


Gubernur Jakarta Pramono Anung saat audiensi dengan pimpinan KPK membahas sejumlah permasalahan, salah satunya terkait tiang monorel mangkrak di jalan Rasuna Said-Ayu Novita-

Dari Ambisi ke Kemandegan: Sejarah Kelam yang Berulang

Melacak jejak monorel Jakarta ibarat membuka buku lama penuh debu. Proyek ini lahir di era Gubernur Sutiyoso, digarap oleh PT Adhi Karya, lalu dilanjutkan oleh PT Jakarta Monorail pada 2005.

Saat itu, Jakarta bermimpi memiliki jalur kereta layang sepanjang 5 km dari Casablanca ke Karet.

BACA JUGA:Pramono Akan Gunakan APBD untuk Bongkar Tiang Monorel Mangkrak

Kategori :