JAKARTA, DISWAY.ID – Siang itu, Jumat, 7 November 2025, langit di atas SMA Negeri 72 Jakarta masih teduh.
Dani, pedagang es poci yang biasa mangkal di depan sekolah, tengah menyiapkan gelas-gelas plastik untuk para siswa yang sebentar lagi bubar.
Tapi tiba-tiba, suara menggelegar memecah keheningan.
“Duar... duarr!” dua kali suara ledakan didengar Dani.
Seketika, suasana berubah jadi kepanikan. Siswa berhamburan keluar tanpa alas kaki, sebagian berteriak minta tolong.
Sebelum komat salat Jumat, Dani yang tengah berjualan es poci di depan SMA Negeri 72 Jakarta, mendengar dua kali suara ledakan yang memekakan telinga.
Awalnya Dani mengira suara ledakan itu berasal dari ban mobil pecah.
"Saya denger sih dua (ledakan) kencang. Saya ngiranya sih ban, tapi ban enggak bakal gitu ya?" kata Dani di lokasi pada Sabtu, 8 November 2025.
BACA JUGA:Pengamat Terorisme Al Chaidar Ungkap Dugaan di Balik Ledakan SMAN 72: Bukan Kelompok Ekstremis
Tak lama, Dani melihat siswa yang panik berhamburan keluar sekolah sambil berteriak meminta pertolongan.
Saking paniknya banyak di antara mereka yang keluar sekolah tanpa menggunakan alas kaki.
Melihat kejadian tersebut, Dani hanya terpaku di samping gerobak dagangannya.
Dia sempat bertanya pada sesama pedagang tentang apa yang terjadi di dalam. Namun kala itu Dani belum menemukan jawaban pasti.