JAKARTA, DISWAY.ID-- Siswa berinisial F, yang diduga sebagai pelaku ledakan di SMAN 72 Jakarta, mulai menunjukkan perubahan perilaku sejak duduk di bangku kelas XI.
Hal tersebut diungkapkan oleh Baisem (55)--rekan kerja orang tua F yang juga tinggal bersama terduga pelaku di rumah mereka di kawasan Cilincing, Jakarta Utara.
BACA JUGA:Kata Polisi Soal Bentrok Matel vs Ormas di Cengkareng: Salah Paham, Sudah Damai
BACA JUGA:Rayakan 8 Tahun Eksistensi, Komunitas Fotografi Hayomoto Gaungkan Semangat Kolaborasi
Baisem mengatakan, perubahan pada diri F tampak dari cara ia bergaul. Jika dulu sering menerima kunjungan dari teman-temannya, kini F lebih banyak menghabiskan waktu untuk menyendiri di rumah.
"Pokoknya semenjak kelas dua (XI SMA) mulai enggak ada teman datang (ke rumah)," ujar Baisem, saat ditemui di rumah terduga pelaku, Senin, 10 November 2025.
Saat F masih duduk di kelas X, kata Baisem, rekan sejawatnya sering datang, bahkan sesekali mengantar F pulang ke rumah. Namun kebiasaan itu mulai terhenti seiring berjalannya waktu tanpa diketahui alasannya.
Wanita yang berasal dari Banjarnegara, Jawa Tengah, menceritakan bahwa F cenderung menghabiskan hari-harinya di dalam kamar. F juga jarang berinteraksi dengan penghuni rumah.
BACA JUGA:Rayakan 8 Tahun Eksistensi, Komunitas Fotografi Hayomoto Gaungkan Semangat Kolaborasi
BACA JUGA:258 Atlet dari Berbagai Negara Siap Menggebrak di Wondr by BNI International Challenge 2025
"Aktivitasnya tuh di kamar. Jadi kita kalau ditanya ya enggak tahu, karena memang itu kamarnya, aku enggak pernah masuk gitu," imbuhnya.
"Kamarnya sama bapaknya. Makanya saya herannya kok bapaknya tidak tahu. Satu kamar itu kamarnya bapaknya," sambung Baisem.
Baisem bilang, F merupakan anak yang pendiam, tidak pernah menceritakan sesuatu apapun di sekolahnya. Ketika mendengar peristiwa ledakan, Baisem pun tak menyangka bahwa perbuatan itu dilakukan oleh F.
"Anak itu sama sekali tidak pernah cerita. Saya makanya kaget, terus saya tanya sama bapaknya, 'emang enggak pernah cerita di sekolahan kenapa-napa?'," tanya Baisem kepada ayah F.
BACA JUGA:Murni Penghormatan! Istana: Gelar Pahlawan Marsinah Tak Ada Hubungan dengan Penyelidikan Hukum 1993