Langkah tersebut bertujuan menuntut kompensasi atas kehilangan pendapatan dan kerusakan reputasi akibat sanksi internasional tersebut.
Ketujuh pemain itu adalah:
Gabriel Palmero, Facundo Garces, Rodrigo Holgado, Imanol Machuca, Joao Figueiredo, Jon Irazabal, dan Hector Hevel.
FIFA menyatakan mereka melanggar Pasal 22 Kode Disiplin FIFA, yang mengatur tentang keaslian dan validitas dokumen pendaftaran pemain.
7 pemain naturalisasi Malaysia yang dijatuhi larangan bermain selama 12 bulan oleh FIFA karena dugaan pemalsuan dokumen kini dikabarkan menggugat Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM)-Istimewa-
Dalam pernyataannya, FAM mengakui pelanggaran itu terjadi akibat “kesalahan teknis” staf administratif selama proses pengajuan kewarganegaraan.
“Pengacara internasional sedang berunding dengan ketujuh pemain tersebut. Mereka merasa dirugikan secara finansial dan profesional akibat kesalahan yang diakui sendiri oleh FAM,” kata sumber yang dikutip New Straits Times.
Larangan bermain selama satu tahun membuat sebagian pemain kehilangan kontrak, sementara yang lain terpaksa diputus sepihak oleh klub.
Selain denda 2.000 franc Swiss per pemain, reputasi mereka juga terpukul di mata publik dan agen-agen Eropa.
Meski masa skorsing resmi berakhir, masa depan tujuh pemain ini tetap gelap. Tak satu pun klub di Liga Malaysia (Liga M) menunjukkan minat untuk merekrut mereka kembali.
Pakar sepak bola Malaysia Effendi Jagan Abdullah menilai keputusan itu masuk akal secara bisnis.
“Klub-klub kita tidak dalam kondisi keuangan kuat. Mengontrak pemain bermasalah bukan keputusan efisien. Lebih baik fokus ke pemain lokal atau asing yang bebas masalah,” ujarnya.
Selain faktor finansial, usia juga jadi pertimbangan besar. Misalnya, Rodrigo Holgado kini berusia 30 tahun. Bila harus menunggu lima tahun untuk memenuhi syarat naturalisasi yang sah, usianya akan menyentuh 35 tahun — terlalu tua untuk proyek jangka panjang timnas.
Menurut pengacara olahraga Nik Erman Nik Roseli, berakhirnya masa skorsing tidak berarti status kewarganegaraan para pemain otomatis sah.