Dompet Dhuafa Luncurkan 'Gaza Development Fund' di Deklarasi Asia Pasifik Untuk Palestina

Selasa 11-11-2025,18:51 WIB
Reporter : M. Ichsan
Editor : M. Ichsan

Gaza Development Fund (GDF) merupakan suatu mekanisme pendanaan strategis yang dirancang untuk mendukung proses pemulihan dan pembangunan kembali Gaza secara menyeluruh dan berkelanjutan. 

Dana ini berfokus pada pengembangan sektor-sektor produktif, penguatan kapasitas ekonomi masyarakat, serta pembangunan infrastruktur sosial dan ekonomi yang tangguh.

GDF memiliki visi menjadi instrumen yang mengelola sumber daya keuangan yang berkelanjutan dan mandiri untuk mendukung pembangunan kembali infrastruktur, layanan sosial, dan penguatan ekonomi lokal Gaza, 

Serta memastikan martabat dan hak penentuan nasib sendiri (self-determination) bagi rakyat Palestina.

“Dompet Dhuafa sangat mendukung konferensi ini, dan alhamdulillah, kita mendapatkan kesempatan menjadi narasumber untuk menyampaikan gagasan mengenai Gaza Development Fund (Dana Membangun Gaza) yang didedikasikan bisa menghimpun dana dalam rangka membantu masyarakat Gaza khususnya dalam menyediakan infrastruktur yang dibutuhkan seperti rumah sakit, klinik, sekolah, pasar, masjid, dan sarana lain di sektor strategis lainnya,” tegas Ahmad Juwaini.

BACA JUGA:Guntur Romli: Pemberian Gelar Pahlawan Soeharto Mengkhianati Semangat Reformasi

BACA JUGA:Aksi Ratusan Massa di Kantor OJK Sempat Sebabkan Kemacetan di Sejumlah Titik Jakarta

“GDF merupakan pola pengumpulan dana dari masyarakat yang terdiri dari Endowment Fund (Dana Abadi) dan Non-Endowment Fund. Dana abadi akan kita investasikan dan hasilnya dipakai untuk membangun proyek-proyek yang bermanfaat di Gaza. Dan Non-Endowment Fund kita bisa manfaatkan untuk kebutuhan yang bersifat segera,” paparnya.

Endowment Fund (Dana Abadi) bersumber dari dana wakaf (endowment) yang dikelola secara produktif untuk menghasilkan manfaat jangka panjang dan berkelanjutan, dengan target minimal imbal hasil investasi 6% per tahun. 

Hasil pengelolaan wakaf ini menjadi sumber pembiayaan tetap bagi program pembangunan Gaza. Terdapat satu rekening penampung yang dibentuk badan hukum forumnya, dan/atau menggunakan rekening masing-masing lembaga namun pengelolaannya mengikuti sistem GDF

Sedangkan, Non-Endowment Fund bersumber dari ZIS (Zakat, Infak, Sedekah), CSR, serta donasi publik lainnya, yang digunakan secara langsung untuk pembiayaan operasional, pembangunan infrastruktur, serta kebutuhan pemulihan jangka pendek dan menengah.

BACA JUGA:Nova Arianto Serahkan Nasib Kepelatihan ke PSSI Usai Bawa Timnas U-17 Menang di Piala Dunia

BACA JUGA:Viral! Jalan Tol Bitung Tangerang Diterobos Pemotor Saban Hari, Kok Bisa?

“Setelah ini tentu kita harus perkuat sinergi dengan semua lembaga yang terlibat maupun yang peduli Palestina, lingkup nasional dan internasional. Perkuat sektor-sektor, garap dengan tata kelola yang baik, dalam satu jaringan bersama. Tentu terima kasih pada MUI sebab ini merupakan pintu yang terbuka lebar,” imbuh Ahmad Juwaini.

Sesi yang sama, Ambassador Globall Alliance of Humanity Solidarity for Palestine, Yuli Mumpuni Widarso, dengan lugas menyerukan diplomasi total. 

“Jika dalam dunia sepakbola ada istilah ‘total football’, maka saya gunakan ‘total diplomacy’ untuk Palestina. Palestina sudah menderita sejak negara Israel terbentuk, bukan 7 Oktober 2023,” serunya. Ia juga mengatakan, 

Kategori :