Bos! Founder Bobibos Buka Rahasia Ekstraksi Jerami Jadi BBM Nabati: Dari Limbah Sawah, Dibuat di Mesin Biokimia

Kamis 13-11-2025,06:39 WIB
Reporter : Khomsurijal W
Editor : Khomsurijal W

3. Fermentasi Biokimia

Gula difermentasi bakteri khusus dalam tangki anaerobik, menghasilkan etanol selulosa generasi kedua (cellulosic ethanol).

“Proses ini paling panjang, 48–72 jam, tapi efisien: 1 ton jerami bisa hasilkan 300–400 liter etanol murni.”

4. Pemurnian & Distilasi

Etanol disaring dan didistilasi untuk mencapai kemurnian >99%, kemudian ditambah aditif nabati agar setara RON 98.

BACA JUGA:3 Video Syur Lisa Mariana dengan Pria Bertato Dibuat Sengaja, Polisi: di Lokasi Berbeda

“Kami pakai reverse osmosis, nol emisi CO₂. Lebih hijau dari bioetanol biasa,” ujar Ikhlas.

5. Pengemasan & Pengujian

BBM diuji di laboratorium independen sesuai standar SNI sebelum dikemas dalam botol dan drum industri.

“Setiap batch uji oksidasi dan performa mesin. Minimal delapan bulan sebelum sertifikasi ESDM keluar.”

Dari Limbah Sawah Jadi Energi Nasional

Bobibos diproyeksikan dijual melalui BosMini SPBU mini dan jaringan industri kecil-menengah, dengan harga di bawah Pertalite (sekitar Rp10.000/liter).

Menurut Ikhlas, model bisnisnya justru memberdayakan petani.

BACA JUGA:Nilainya Tembus USD 110 Miliar! Airlangga Ungkap Peta Besar Ekonomi Digital Indonesia

“Sawah jadi pusat pangan sekaligus energi. Petani bisa jual beras plus jerami, tambah penghasilan dua sampai tiga juta per hektare.”

Selain mengurangi impor BBM yang mencapai Rp500 triliun per tahun, Bobibos diklaim mampu menciptakan energi bersih yang ramah lingkungan dan mendukung agenda dekarbonisasi nasional.

Kategori :