Gus Yahya Jawab Tekanan Mundur dari Ketum PBNU, Singgung soal Klarifikasi dan Fitnah

Senin 24-11-2025,13:29 WIB
Reporter : Fajar Ilman
Editor : Marieska Harya Virdhani

JAKARTA, DISWAY.ID - Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf menjawab tekanan dirinya agar mundur dari jabatan Ketua PBNU dan dikaitkan dengan tokoh pro Israel. 

Ia menepis anggapan adanya intervensi politik dalam dinamika internal PBNU. 

Ia menyebut kegaduhan lebih disebabkan oleh miskomunikasi. 

"Unsur politis itu orang bisa khawatir tapi unsur politis apa? Dengan analisa seperti apa ini semuanya gak jelas. Yang ada sebetulnya adalah terutama perbedaan pendapat, perbedaan persepsi, dan informasi-informasi yang belum diklarifikasi dengan tuntas," katanya Minggu malam, 24 November 2025.

BACA JUGA:Posisi Gus Yahya di PBNU Digoyang Gegara Hobi Sowan ke Zionis: Justru Saya Mau Damaikan Palestina!

Gus Yahya menegaskan bahwa informasi yang tidak diklarifikasi akan menjadi fitnah. 

"Informasi yang belum diklarifikasi dengan tuntas itu jadinya fitnah. Maka harus diklarifikasi sampai tuntas supaya tidak ada lagi fitnah," ujarnya.

Dalam pertemuan yang digagas Tanfidziyah PBNU itu, para kiai sepakat bahwa keputusan rapat harian Suriyah sebelumnya tidak memiliki dasar konstitusional. 

BACA JUGA:Media Israel Kuliti Kemelut PBNU yang Desak Gus Yahya Mundur dari Ketum, Singgung Nama Peter Berkowitz

"Rapat harian suriah tidak memiliki legal standing… tidak bisa misalnya rapat harian suriah itu memberhentikan siapa pun. Memberhentikan pengurus lembaga saja tidak bisa, apalagi mandataris," ucapnya.

Sebelumnya, Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya merespons soal riak-riak sejumlah kader NU yang menginginkan dirinya mundur. 

BACA JUGA:Ramai Narasi Gus Yahya Ditekan Mundur dari Ketum PBNU, Isu Pusaran Tambang dan Israel Jadi Pemicu

Gus Yahya diprotes lantaran kedekatannya dengan zionis Israel bahkan sampai disebut-sebut dalam risalah Rapat Harian Syuriah PBNU.

Meski begitu, dirinya membantah dan mengeklaim apa yang dilakukannya itu demi Palestina dan tak pernah membela Israel.

"Saya itu tahun 2018 sudah pernah pergi ke Israel, saya bertemu Netanyahu (Perdana Menteri Israel), Presiden Israel, saya bertemu juga dengan berbagai elemen di sana di dalam berbagai forum tahun 2018," kata Gus Yahya dalam keterangannya, Minggu, 23 November 2025.

Kategori :

Terkait

Selasa 16-12-2025,04:00 WIB

Dua Satu

Jumat 12-12-2025,04:00 WIB

Kembar Resmi

Kamis 11-12-2025,04:00 WIB

Ujung Zulfa