Puluhan Kiai Sepakat Tidak Ada Pemaksaan Mundur terhadap Gus Yahya, Berikut Keinginannya

Senin 24-11-2025,13:59 WIB
Reporter : Fajar Ilman
Editor : Khomsurijal W

JAKARTA, DISWAY.ID — Sejumlah kiai sepakat tidak ada upaya pemaksaan atau permintaan pengunduran diri terhadap Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya.

Demikian itu disampaikan Katib Aam PBNU KH Said Asrori usai pertemuan alim ulama di Kantor PBNU, Minggu (24/11/2025) malam.

“Semuanya, tidak ada pemakzulan, tidak ada pengunduran diri. Semua sepakat begitu. Semua gembleng 100 persen ini,” ujar Said Asrori.

BACA JUGA:Gus Yahya Jawab Tekanan Mundur dari Ketum PBNU, Singgung soal Klarifikasi dan Fitnah

Ia menambahkan bahwa seluruh kiai yang hadir kompak menolak isu pemaksaan mundur ataupun pemakzulan terhadap Gus Yahya.

“Jadi sekali lagi, tidak ada pengunduran dan tidak ada pemaksaan pengunduran diri. Tidak ada. Ini sekali lagi saya tegaskan, tidak ada,” tegasnya.

Pertemuan yang dihadiri sekitar 50 kiai dari berbagai daerah itu juga menyepakati bahwa kepengurusan PBNU saat ini harus terus berjalan hingga Muktamar mendatang.

Para kiai sepuh menilai dinamika yang terjadi belakangan perlu dikembalikan kepada aturan organisasi.

“Nah, maka kita akan lihat semua nanti, ini juga kita ukur dengan sistem konstitusi organisasi,” ujarnya.

BACA JUGA:Yang Ilahi dan Yang Insani di Jalan Kramat

Gus Yahya Bantah Isu Hubungan dengan Israel

Sebelumnya, Gus Yahya merespons riak-riak yang muncul dari sebagian kader NU yang meminta dirinya mundur dari jabatan ketua umum.

Polemik muncul seiring tudingan kedekatannya dengan zionis Israel, bahkan disebut dalam risalah Rapat Harian Syuriah PBNU.

Gus Yahya membantah keras tudingan tersebut. Ia menegaskan bahwa kunjungan dan dialog yang pernah ia lakukan bertahun-tahun lalu justru bertujuan mendukung perjuangan Palestina.

“Saya itu tahun 2018 sudah pernah pergi ke Israel. Saya bertemu Netanyahu, Presiden Israel, dan berbagai elemen di sana. Itu dalam berbagai forum, tahun 2018,” kata Gus Yahya, Minggu (23/11/2025).

Ia heran mengapa isu itu kembali dibesar-besarkan. Menurutnya, para pemilik suara dalam Muktamar lalu di NU sudah mengetahui rekam jejaknya sejak lama.

Kategori :